Advertisement
Dukung G20, Pertamina Percepat Transisi Energi

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG - Presidensi Government Group 20 (G20) Indonesia 2022 memprioritaskan transisi energi berkelanjutan sebagai salah satu isu utama yang harus ditindaklanjuti secara global dan kolektif. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) negara angota G20, Pertamina mendukung penuh upaya tersebut. Wujudnya, fokus menjalankan inisiatif strategis demi meningkatkan ketersediaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Pertamina bertekad untuk mempercepat seluruh program green energy transition. Khususnya delapan insiatif yang sudah dijalankan dari hulu hingga hilir,” kata Chief Executive Officer (CEO) Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro, di sela kegiatan di Balkondes CSR Pertamina Desa Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis (24/3/2022).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian First G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustanability Working Group (1st G20 EDM-CSWG) atau Pertemuan pertama G20 Deputi Lingkungan dan Kelompok Kerja (Pokja) Keberlanjutan Iklim. Mereka melihat dari dekat lingkungan di seputaran Candi Borobudur dengan village tour menggunakan mobil VW, lengkap dengan pakaian tradisional batik dan topi caping dari bahan bambu.
Baca juga: Kinerja Pendapatan dan Belanja APBN di DIY Serta Sinergi Kemenkeu Satu untuk UMKM
Dannif Danusaputro menjelaskan Pertamina saat ini telah menugaskan Subholding PNRE mengimplementasikan agenda strategis perusahaan, untuk mencapai target bauran energi dengan mencapai 31 persen EBT pada tahun 2030. Langkah-langkah tersebut semakin kuat dengan hadirnya dukungan global yang disuarakan dalam Task Force Energy, Sustainable & Climate B20.
“Dukungan diberikan dalam serangkaian pertemuan dan aksi, untuk menyuarakan aspirasi, dari berbagai segmen termasuk pelaku industri,” tuturnya.
Menurut Dannif, inisiatif strategis yang terus dilakukan Pertamina, seperti merealisasikan target pengembangan energi bersih sebesar 10 gigawatt (GW) hingga 2026. Juga mengembangkan proyek carbon capture utilization and storage (CCUS) seperti di Lapangan Sukowati dan Gundih. Termasuk melanjutkan mekanisme pembangunan energi bersih di operasi panas bumi dan memasang panel surya dengan kapasitas total 500 MW hingga 2030 untuk penggunaan daya internal di seluruh wilayah operasi Pertamina Grup.
“Mengembangkan konsep green energy station atau GES. Yaitu SPBU dengan konsep hijau, menggunakan PLTS sebagai sumber energi listrik, masa depan, digital, dan bahan bakar lebih ramah lingkungan,” ungkapnya
Pertamina terus memastikan akan menjadi terdepan dalam mendukung kebijakan Pemerintah yang menargetkan penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030. Dimana ditargetkan pengurangan emisi sebanyak 314 juta ton setara CO2 (tCO2e) pada tahun 2030.
“Untuk dapat memberikan hasil yang signifikan dalam memitigasi perubahan iklim, maka dengan pola bisnis seperti saat ini, sektor Migas secara global harus mengurangi emisi setidaknya 3,5 gigaton setara karbon dioksida (GtCO2e) per tahun pada tahun 2050,” tegasnya.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Waspada Investasi Tutup 6.000 Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong
- Serangan Siber BSI Celahnya Ternyata dari Komputer yang Sudah Usang
- Long Weekend, PHRI DIY: Kenaikan Wisatawan Tak Signifikan
- Uang yang Beredar di Indonesia pada April Capai Rp8.350,4 Triliun
- 8 Calon Dewan Komisioner OJK, Yuk Cek Profilnya di Sini
Advertisement
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
- Daftar 3 Bandara AP 1 Penyumbang Trafik Tertinggi saat Long Weekend, Adakah YIA?
- Jokowi Sebut Indonesia Menjadi Negara Maju dalam 13 Tahun, Faisal Basri: Mustahil
- Penjualan Sepeda Motor Nasional Anjlok, di DIY Justru Naik, Ini Penyebabnya
- Satgas Waspada Investasi Tutup 6.000 Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong
Advertisement
Advertisement