Advertisement

Jualan Gendongan Bayi agar Ibu Tetap Dekat dengan Buah Hati

Lajeng Padmaratri
Kamis, 07 April 2022 - 23:57 WIB
Arief Junianto
Jualan Gendongan Bayi agar Ibu Tetap Dekat dengan Buah Hati Henti Nikimawati, owner Nana Baby Carrier. - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Berbekal motivasi untuk mendorong lebih banyak ibu nyaman dan asyik ketika menggendong bayinya, Henti Nikimawati memproduksi gendongan bayi. Sejak 2015, perempuan asal Gamping, Sleman ini merilis gendongan bayi dengan merek Nana Baby Carrier.

Bagi sebagian ibu muda, menggendong bisa menjadi sesuatu hal yang melelahkan. Padahal, fase ini seharusnya menyenangkan karena tak bisa terulang.

Advertisement

"Awalnya ketika menggendong itu kok sakit, kram, pegal semua. Padahal menurut saya, menggendong itu seharusnya asyik, dan banyak manfaatnya bagi anak," ujar Henti ketika ditemui Harianjogja.com, Rabu (30/3/2022).

BACA JUGA: Penemuan Anyar! Ada Sel Baru di Tubuh Manusia, Bersembunyi di Paru-Paru

Hal itulah yang disadari Henti ketika pertama kali menjadi ibu baru sekitar tujuh tahun lalu. Perempuan 32 tahun yang sempat menempuh studi di bidang keperawatan ini bahkan sempat kebingungan karena tidak banyak ilmu menggendong yang ia peroleh dari masa kuliah.

Henti pun mencari sumber literasi yang bisa membantunya untuk mencari metode menggendong yang tepat. Dia pun mencari pola gendongan yang bisa nyaman dikenakan dan tidak membuat tubuhnya kesakitan. Lantaran literatur di Indonesia masih terbatas, dia banyak mengakses sumber informasi dari mancanegara.

Berangkat dari pengalaman pribadinya yang ingin membuat gendongan nyaman, Henti pun merintis usaha gendongan bayi. Mulanya, dia yang gemar menjahit membuka jasa menjahit gendongan bayi bagi para ibu baru.

"Modalnya nol rupiah, karena aku buka jasa jahit buat orang-orang yang mau dibikinin gendongan. Mereka sudah bawa kain sendiri, aku sudah punya mesin jahit di rumah. Setelah banyak yang pakai jasaku, baru aku produksi banyak," kata dia.

BACA JUGA: Tips Hemat Konsumsi BBM di Tengah Kenaikan Pertamax

Untuk memproduksi Nana Baby Carrier, dia kini dibantu 32 penjahit. Dalam sebulan, dia bisa memproduksi 1.000-2.000 buah gendongan bayi berbagai jenis. Gendongan bayinya bisa digunakan untuk bayi baru lahir hingga usia empat tahun.

"Ibu muda sekarang butuh gendongan yang simpel, jadi Nana Baby Carrier menawarkan gendongan yang simpel sekaligus sesuai dengan outfit mereka. Sebab, gendongan kan tampil paling depan ya, jadi desainnya harus sesuai dengan outfit ibu masa kini," urai Henti.

Setidaknya ada dua bahan yang dipakai Henti untuk membuat gendongan bayi, yaitu katun dan polyester hypoallergenic. Untuk bahan katun, menurutnya sudah sesuai dengan standar dan aman jika bersentuhan langsung dengan kulit. Begitu pula dengan bahan poliester yang digunakan tidak akan membuat pemakainya alergi.

Daring
Sejak awal, Henti menyasar target pasarnya secara daring. Menurutnya, metode pemasaran online masih diutamakan oleh Nana Baby Carrier hingga saat ini. Dari yang awalnya hanya bermodal media sosial dan messenger, hingga kini kehadiran lokapasar sangat mendongkrak penjualan.

"Fast moving kami di online. Sebulan bisa terjual 1.000 hingga 1.500, tergantung season. Biasanya yang ramai itu jelang Lebaran atau akhir tahun kalau sebelum pandemi," kata Henti.

BACA JUGA: Sudah Daftar KIP Tapi Gagal Lolos SNMPTN? Tenang, Lakukan Ini Agar Tetap Dapat KIP

Tak hanya pernah dipesan dari para ibu di seluruh Indonesia, Nana Baby Carrier juga punya pelanggan di negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura. Di sana, penjualan Nana Baby Carrier dibantu oleh distributor.

Hingga kini, Henti masih mengacu pada brand gendongan bayi luar negeri. Sebab, di dalam negeri menurutnya belum ada standardisasi keamanan gendongan bayi.

"Kami memang masih mengacu ke brand luar negeri yang sudah terstandar BCIA, karena di Indonesia belum ada SNI untuk gendongan bayi," tambahnya.

Kini, Nana Baby Carrier juga melengkapi produknya dengan nursing cover dan aksesori gendongan lainnya. Untuk gendongan bayinya, kata Henti, dijual dengan kisaran harga mulai Rp275.000-Rp550.000.

"Pandemi ini cukup berpengaruh pada perilaku belanja masyarakat. Meskipun perilaku menggendongnya sebenarnya nggak berubah. Jadi kami terbantu dengan penjualan di marketplace," kata Henti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement