Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Angka Global

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I/2022 stabil atau hampir sama dengan kuartal IV/2021, yakni di angka 5,01%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hanya 3,6%-4,5%.
Advertisement
"Jadi, Indonesia, pertumbuhannya di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Berbagai lembaga dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara lima sampai 5,4 persen,” kata Airlangga melalui rilis, Senin (9/5/2022).
BACA JUGA: Tradisi Halalbihalal saat Lebaran, Ini Asal Mulanya
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menambahkan, pertumbuhan ekonomi nasional didorong banyak faktor. Salah satunya adalah naiknya indeks belanja selama Ramadan tahun ini.
Airlangga menuturkan, indeks belanja selama Ramadhan 2022 meningkat sekitar 31 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu.
Berdasarkan data pemerintah, kenaikan indeks belanja terjadi di hampir seluruh pulau di Indonesia. Yakni, di Kalimantan meningkat dengan indeks belanja 199,6, Sumatra 178, Jawa 137, Maluku dan Papua 145,5, serta Bali dan Nusa Tenggara 72,9.
"Kalau dilihat secara keseluruhan jumlah frekuensi dan belanja itu indeks 179,4, sedangkan dari segi nilai sebesar 159,9,” tutur Airlangga.
BACA JUGA: PLN Rampungkan Perbaikan 137 Gardu Distribusi, Listrik Sukoharjo Normal Lagi
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, terkait dengan inflasi di Indonesia masih dalam range APBN. Berdasarkan data di lapangan hampir seluruh sektor mulai dari suplai rata-rata positif. Yakni, dari pergudangan, industri jasa pertanian, konstruksi.
Dari sisi demand, konsumsi rumah tangga tumbuh positif, investasi maupun ekspor-impor juga positif. Hal ini akan berdampak positif pada survei pasar dan tenaga kerja pada Februari.
Sementara, terkait dengan kinerja penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, tercatat realisasinya 15,4% atau Rp70,37 triliun. Rinciannya, Bidang Kesehatan sebesar 9,7% atau Rp 11,87 triliun yakni untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) dan klaim pasien.
Selain itu, terkait dengan perlindungan masyarakat realisasinya sudah 49,27 triliun atau 32%. Ini terdiri dari PKH, BLT minyak goreng, BLT Dana Desa, Bantuan pedagang kaki lima, warung, dan nelayan, serta kartu prakerja. “Penguatan pemulihan ekonomi sekitar 5,2 persen atau Rp 9,2 triliun, baik itu di sektor pariwisata, dukungan UMKM,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menyampaikan catatan yang diberikan Presiden Jokowi agar pemerintah memperhatikan terkait energi dan pangan untuk ketahanan nasional ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Hari Ini, Sedayu dan Kota Jogja Kena Giliran Mati Listrik
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement