Advertisement
Setelah Lebaran, Warga Jogja Makin Ramai Beli Emas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sempat satu tahun lebih terdampak pandemi Covid-19, penjualan emas berangsur membaik. Momen Lebaran tahun ini juga mencatatkan penjualan yang baik.
Pemilik Toko Emas Roda Terbang di kawasan Malioboro, Yudi Irawan mengatakan setelah Lebaran hingga H+7 penjualan di tempatnya cukup baik. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan jika dibanding hari biasa.
Advertisement
“Sebelum Lebaran itu tidak begitu terlihat tren peningkatan penjualan. Baru setelah Lebaran, hingga seminggu setelahnya itu baru meningkat. Jika dibanding hari biasa ya mengalami peningkatan dua sampai tiga kali,” ucap Yudi, Rabu (18/5/2022).
Yudi mengungkapkan untuk perhiasan yang paling banyak diminati yaitu gelang. Terkait harga, dalam beberapa bulan terakhir, menurutnya cenderung stabil. Untuk harga emas pada kisaran Rp660.000/gram, dengan kadar 75%.
“Terbilang stabil harganya. Untuk pembeli masih kebanyakan dari warga lokal DIY. Ada juga wisatawan, tetapi tidak banyak. Memang saat ini juga belum pulih sepenuhnya, dampak pandemi Covid-19 sangat terasa pengaruhnya. Namun, ya bersyukur sudah mulai meningkat kembali setelah November 2021 itu,” ujarnya.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Lin Che Wei Tersangka Mafia Minyak Goreng, Selalu Dilibatkan di Kemendag
Lain halnya dengan perhiasan seperti gelang, cincin, kalung, untuk logam mulia belum sepenuhnya menunjukan tren baik. Beberapa waktu terakhir untuk penjualan logam mulia dinilai kurang baik. “Kurang tahu juga penyebabnya, tetapi kalau perhiasan gitu bisa dipakai. Logam mulia, murni untuk investasi. Saya cuma berharap pandemi dapat segera selesai, dan ekonomi bergerak kembali,” ucap Yudi.
Senada, Penjaga Toko Emas Armada Mas, Edi Suranto mengatakan jika dibandingkan saat awal pandemi Covid-19, saat ini penjualan memang cenderung lebih baik. Meski begitu, menurutnya belum sepenuhnya dapat pulih.
“Kalau dibanding Lebaran dua kali yang lalu, Lebaran kali ini sebenarnya lebih baik. Namun, ya memang belum bisa seperti dulu, sebelum pandemi. Besar sekali memang pengaruh pandemi Covid-19 ini,” ucap Edi.
Cincin, gelang menjadi perhiasan yang cukup banyak diminati. “Di sini kan emas tua yang jadi andalannya. Untuk penjualan ya banyak faktor yang mempengaruhi. Harapan dari saya ya, dapat segera pulih saja ekonomi masyarakat, sehingga penjualan juga meningkat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Makin Tajir, Baru 2 Bulan, Meta Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp660 Triliun
- Pengecer LPG 3 Kg Jadi Sub-Pangkalan, Ini Komentar Pakar Energi UGM
- Menhub Dudy Upayakan Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Lagi Jelang Lebaran 2025
- Tragedi di Pantai Drini, Puspar UGM Sebut Aspek Keamanan dan Keselamatan Berwisata Harus Diutamakan
- Pengecer Boleh Berjualan Lagi, Pemda DIY Pastikan Stok dan Harga LPG 3 Kg Stabil
Advertisement

Wamendagri Sebut Kepala Daerah Akan Ikut Pembekalan di Magelang Setelah Dilantik 20 Februari 2025
Advertisement

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Rp81 Triliun Disebut Bakal Memicu PHK
- Apindo DIY Sebut Belum Ada Keluhan dari Pengusaha Soal Implementasi Upah Minimum 2025
- Harga Emas Antam Hari Ini 9 Februari 2025 Stagnan, Termurah Rp881.000
- Kemenkeu Bakal Ambil Alih Peran Taspen dan Asabri untuk Pembayaran Uang Pensiun, Ini Alasannya
- PIHPS Catat Harga Bawang Merah Rp37.350 dan Cabai Rawit Rp68.400 per Kg
- Bulog Dapat Tambahan Anggaran Rp16,6 Triliun untuk Serap Beras Petani
Advertisement
Advertisement