Advertisement
Jogja Fashion Week 2022: Wujud Sinergi demi Pulihkan UMKM DIY
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci penting untuk mempercepat pemulihan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai salah satu tulang punggung perekonomian.
Itulah sebabnya, dalam rangka meningkatkan daya saing pelaku UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY terus konsisten memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, lembaga, asosiasi, dan komunitas melalui berbagai event strategis yang telah dan akan dilaksanakan sepanjang 2022.
Advertisement
Event-event tersebut diselenggarakan sebagai ajang showcase dan promosi bagi produk-produk UMKM unggulan dari DIY. Salah satu flagship event BI di DIY adalah Grebeg UMKM DIY yang tahun ini akan menjadi tahun ke-6 sejak acara tersebut digelar kali pertama pada 2017.
BACA JUGA: Harga Emas di Pegadaian Naik, Cek Daftarnya!
Di tahun ini pula, gelaran Grebeg UMKM DIY digelar dengan label Jogja Fashion Week 2022. Ini menjadi bukti kuatnya sinergi, kolaborasi, dan cakupan dari penyelenggaraan Grebeg UMKM DIY 2022, maka Kantor Perwakilan BI DIY akan kembali berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Dinas Koperasi UKM DIY serta Indonesian Fashion Chamber (IFC) chapter DIY.
Plt. Deputi Kepala Perwakilan BI DIY, Tantan Heroika mengatakan penyelenggaraan rangkaian acara Grebeg UMKM 2022 sejalan dengan upaya BI DIY untuk terus mendorong industri kreatif DIY khususnya fashion untuk terus berkarya menciptakan produk-produk berkualitas dan berdaya saing.
“BI dan unsur pemerintah lainnya berkepentingan mendorong perekonomian DIY dan Indonesia tumbuh lebih baik lagi. Potensi fesyen kita bagus, punya beragam wastra dari ujung Aceh sampai Papua punya. Wastra ini perlu diolah desainer, dengan ide yang semakin kreatif dan sesuai dengan tuntutan saat ini,” ucap Tantan, saat pembukaan Jogja Fashion Week 2022 di Sleman City Hall, Minggu (12/6/2022).
Selain itu, penyelenggaraan acara ini sekaligus merupakan kegiatan program, untuk menyiapkan dan menyeleksi produk-produk terbaik yang akan diikutsertakan dalam flagship event dan promosi perdagangan BI di tahun-tahun ke depan. Beberapa event yang sudah diagendakan di antaranya adalah Karya Kreatif Indonesia (KKI), Festival Ekonomi Syariah (FESyar) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
BACA JUGA: Jogja Fashion Week 2021, Asa Industri Kreatif Bangkit di Masa Pandemi
Ke depannya, kata dia, diharapkan karya para desainer Jogja Fashion Week banyak yang menggunakan kriya-kriya buatan DIY sehingga para perajin kain DIY turut menikmati dampak kemanfaatannya.
“Besar pula harapan kami bahwa, event ini akan bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi pelaku bisnis fesyen di DIY dan sekitarnya, serta bagi perekonomian DIY,” ucapnya.
Di samping itu, diharapkan juga awareness penikmat fashion di DIY dan seluruh Indonesia untuk turut membeli karya-karya lokal yang tidak kalah bagus dan berkualitas tinggi, dan tidak lupa belanja dan bertransaksi menggunakan QRIS yang Cepat Mudah Murah Aman Handal (Cemumuah) dalam rangka mendukung akselerasi digitalisasi ekonomi.
Fesyen Etnik
Tak dimungkiri, Jogja Fashion Week menjadi salah satu event rutin di DIY yang ditunggu masyarakat, khususnya pencinta dan pegiat fesyen, baik dari DIY, maupun skala nasional.
Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati mengakui potensi fesyen dari DIY terbilang cukup besar. Hal itu terbukti dari tingginya nilai ekspor dari sektor tekstil.
“Potensinya luar biasa, dari sisi ekspor, di sektor tekstil itu juga mengalami peningkatan. Termasuk ketiga tertinggi. Penyelenggaraan ini juga dukungan dari Bank Indonesia,” ucap Yuna di sela-sela acara, Minggu.
BACA JUGA: Industri Kecil dan Menengah DIY Perlu Merancang Produk & Kemitraan
Project Director Jogja Fashion Week, Afif Syakur menambahkan, Jogja Fashion Week ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendorong Jogja menjadi pusat fesyen etnik. Menurut dia, DIY laiknya Indonesia kecil, dengan segala keberagamannya.
“Jogja Fashion Week mengangkat unsur lokal menjadi nasional, bahkan internasional. Mengikuti tren menjadi kekinian, dengan keunggulan etnik lokal. Ini dukungan juga Pemda DIY, dan Bank Indonesia, mendorong kreativitas desainer,” ucapnya.
Jogja Fashion Week 2022 kali ini mengambil tema Panca Kartika yang merefleksikan produk ekonomi kreatif bidang fesyen dari lima Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP), yaitu Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba dan Labuan Bajo.
“Melalui tema ini, diharapkan cakupan Jogja Fashion Week menjadi lebih luas dan lebih kaya kreatifitas, tidak hanya Jawa namun juga daerah lain di seluruh Indonesia,” ucap Afif.
Dalam Jogja Fashion Week akan ada beberapa rangkaian acara, di antaranya adalah Trend Show 2022 Panca Kartika yang digelar di Ballroom Kamala Sleman City Hall, Jumat-Minggu (19-21/8); Jogja Fashion Week karya Wastra Bhinneka: Bangkitkan IKM Fashion di Jogja Expo Center, Jumat-Selasa (26-30/8) dengan berbagai kegiatan fashion show; business matching Pembiayaan UMKM DIY; Onboarding UMKM DIY; pameran UMKM DIY; serta Jogja Art Fashion Festival yang diselenggarakan pada Oktober mendatang.
“Jogja Fashion Week tahun lalu menjadi momentum kebangkitan ekonomi kreatif DIY, setelah sempat vakum selama pandemi. Para desainer dari DIY dan daerah sekitarnya meluapkan kerinduannya dengan menampilkan karya-karya fesyen yang mengesankan,” kata Afif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement