Kelangkaan Semikonduktor Akan Hambat Penjualan Kendaraan Roda Empat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kelangkaan mikrocip atau semikonduktor pada kendaraan roda empat akan berpengaruh pada penjualan kendaraan. Industri otomotif harus melakukan agregasi permintaan sehingga volumenya cukup tinggi agar menarik industri chip mempercepat penyediaan.
“Terputusnya rantai pasok untuk manufaktur pasti akan berpengaruh pada penjualan. Industri otomotif harus melakukan agregasi permintaan sehingga volumenya cukup tinggi agar menarik industri chip mempercepat penyediaan,” ucap Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) untuk IPTEKS Transportasi, Arif Wismadi, Selasa (14/6/2022).
Meski begitu, strategi itu menurutnya ada di hulu, seperti rancang bangun dan manufaktur. Bukan di hilir, perakitan dan penjualan. “Indonesia tidak punya peran di hulu secara signifikan sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan,” kata Arif.
Di sisi penjualan, upaya yang bisa dilakukan adalah mencari strategi untuk menjual barang yang lebih sedikit namun secara total profitnya dapat lebih tinggi. Namun, sekali lagi ini bukan intervensi untuk menyelesaikan kelangkaan chip tersebut.
Menurut Arif faktor utama kelangkaan saat ini adalah tumbuhnya permintaan chip selain dari otomotif. Kemudian, turunnya permintaan industri otomotif selama pandemi telah membuat industri semikonduktor mengalihkan fokus pada permintaan yang volumenya besar dan profitnya lebih tinggi. Saat ini setelah permintaan otomotif menggeliat dan bertumbuh, industri semikonduktor membutuhkan waktu untuk menyediakan kembali bagi industri otomotif.
Persiapan untuk kembali melayani sektor otomotif secara teknis membutuhkan waktu bisa sampai satu tahun, namun jika kebutuhan untuk sektor lain lebih besar dan lebih menguntungkan maka ketercukupan untuk otomotif membutuhkan waktu lebih lama. Saat ini kebutuhan chip sangat luas tidak hanya untuk industri esensial, bahkan industri tersier juga kebutuhannya sangat tinggi.
“Tumbuhnya industri Internet of Things [IoT] merambah sampai kebutuhan baru seperti smart home, wearable device untuk lifestyle, dan yang lain dengan jumlah yang masif, mudah diadopsi masyarakat dan harga pembelian yang tinggi. Artinya ketergantungan profit industri semikonduktor terhadap industri otomotif saat ini sangat rendah,” ujar Arif.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara tak ada satupun mobil tidak menggunakan mikrocip. “Tinggal seberapa detail [mikrocip digunakan]. Semakin banyak detailnya, semakin berpengaruh,” katanya saat ditemui pekan ini.
Kukuh menjelaskan bahwa asosiasi sampai saat ini tidak bisa mengukur detail seberapa besar dampak dari kelangkaan mikrocip. Itu karena para produsen otomotif tidak mau cerita jika ditanya. Di sisi lain, Gaikindo tidak bisa menyelesaikan secara langsung karena kelangkaan mikrocip merupakan ranah industri lain. “Sampai kemudian mereka mentok, baru [cerita]. Kami mau bantu tapi kalau tidak cerita bagaimana?" ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Berawan Diikuti Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Sukoharjo Hari Ini 28 Maret 2023
- Kewanen, Nama Gibran Dicatut untuk Bangun Villa & Hotel di Lereng Gunung Lawu
- Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini 28 Maret 2023 Hujan Lagi, Cek Info Lengkapnya
- Akan Turun Hujan Sedang, Cek Prakiraan Cuaca Karanganyar Hari Ini 28 Maret 2023
Berita Pilihan
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
- YATS Colony Hotel Yogyakarta Launching Paket Buka Bersama
- Ajinomoto Giatkan Inisiatif Kesehatan dan Lingkungan untuk Masyarakat Indonesia
Advertisement

Sekolah Aman Bencana di Bantul Perlu Perhatikan Penangan Kebakaran
Advertisement

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya
Advertisement
Berita Populer
- Berbuka Puasa Sambil Beramal di Bulan Ramadan Penuh Berkah
- [email protected] Hotel Yogyakarta Hadirkan All You Can Eat Dinner Ramadan & Syawalan
- Ingat! Deadline SPT Tahunan 31 Maret, Ini Cara Dapatkan EFIN Pajak
- Pantau Harga Emas Hari Ini, 24 Karat Tembus Rp1,2 Juta Per Gram
- Penjual Baju Bekas Bayar Pajak? Ini Kata Ditjen Pajak
- Rayakan Semarak Ramadan, Kotta GO Hotel Yogyakarta Hadirkon Promo Menarik hingga Menginap Gratis
- Mendadak Impor Beras 2 Juta Ton, Mendag: Kami Cuma Diperintah
Advertisement