Advertisement
Dituding Jadi Biang Harga Telur Mahal, Peternak: Beri Kami Subsidi Pakan Ternak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah diminta melindungi industri peternakan dalam negeri, salah satunya adalah dengan menyubsidi biaya transportasi dan pakan ternak. Dengan begitu, diharapkan harga komoditas telur dan daging ayam di pasaran bisa ditekan.
Wakil Ketua Umum Bidang Peternakan dan Perikanan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Ki Musbar Mesdi meminta pemerintah menyubsidi biaya transportasi dan pakan ternak. Menurut dia, dengan kondisi harga pakan ternak yang terus melonjak, pelaku usaha peternakan pada akhirnya terpaksa menaikkan harga telur dan ayam.
Advertisement
BACA JUGA: PT Kliring Berjangka Indonesia Berkomitmen Beri Ruang untuk Generasi Milenial
Saat ini, harga kedua komoditas itu melonjak hingga 13% dibanding harga normal. “Saya juga mengharapkan Kemenko Perekonomian bijak di sini apakah ini akan dilakukan subsidi kepada pelaku usaha, subsidi transportasi atau bansos,” ujar Musbar, Selasa (21/6). Selain subsidi, Musbar juga berharap agar pemerintah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.7/2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
Dalam beleid tersebut, kata Musbar, harga acuan pakan ternak seperti jagung pakan masih Rp4.500 per kilogram (kg). Akan tetapi saat ini harganya sudah mencapai Rp6.000 per kg.
Musbar mengatakan, harga telur pun dalam Permendag tersebut masih di kisaran Rp19.000-Rp20.000 per kg. Padahal, saat ini sudah Rp23.000-25.000 per kg akibat lonjakan harga pakan. “Kami dijustifikasi penyebab inflasi 2,5 persen. Jadi maaf-maaf saja kepada pemerintah hanya menyampaikan bahwa inflasi ini diakibatkan oleh keterlambatan evaluasi dan direvisi. Ke depan kami mohon lindungilah industri kami ini di dalam negeri. Sebab dengan kondisi saat ini, jadi incaran negara-negara tetangga di luar negeri yang menjadi over suplai daging dan telur,” ujarnya.
BACA JUGA: Zulkifli Sebut Inflasi Indonesia Paling Rendah, Ini Faktanya
Dengan kondisi industri telur yang terpojok, kata Musbar, hal tersebut memang jadi incaran produsen telur dan ayam yang over suplai dari negara tetangga.
“Artinya kenapa? Kami akan menjadi free market bagi negara-negara yang bisa masuk ke sini. Dampak dari tidak adanya evaluasi dan revisi regulasi ini akan berdampak harga jual kepada masyarakat yang menyebabkan kegaduhan di masyarakat,” kata Musdar.
Diketahui, saat ini harga telur ayam ras Rp29.400 per kg yang normalnya Rp25.000 per kg atau naik sekitar 15%.
Harga Pakan
Kepala Seksi Ternak Unggas Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian (Kementan), Iqbal Alim mengatakan kenaikan harga pakan periode Januari-Mei 2022 untuk pakan ayam broiler naik 7,74 persen atau Rp620 per kg; pakan layer (ayam petelur) naik 7,74% atau Rp563 per kg; dan konsentrat layer naik Rp1.006 per kg atau 12,55%.
Dalam catatan Kementan, perkembangan harga pakan seperti soybean meal (SBM) pada 2020 US$376 per metrik ton (mt); pada 2021 sebesar US$546; dan pada 2022 sebesar US$553.
Sementara untuk Distiller Dried Grain with Soluble (DDGS) pada 2020 harganya mencapai US$231, pada 2021 sebesar US$294; dan pada 2022 sebesar US$350. Begitu juga harga jagung pada 2020 mencapai US$4.249 per mt; pada 2021 US$5.445 per mt, dan pada 2022 US$5.639 per mt. “Inilah yang menyebabkan harga ayam atau telur menggila,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement