Tangani Pandemi, Dana Perantara Keuangan Terus Didorong Bisa Dijalankan Akhir Juni
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dana perantara keuangan atau financial intermediary fund (FIF) untuk penanganan pandemi diupayakan pemerintah dijalankan mulai akhir bulan ini. Dana tersebut diharapkan dapat membantu kesiapsiagaan, pencegahan dan penanggulangan pandemi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertemuan para menteri keuangan dan menteri kesehatan negara-negara G20 menghasilkan kesepakatan penting, salah satunya yaitu pelaksanaan kerja Joint Finance and Health Taskforce.
Advertisement
Gugus tugas itu mendorong pembentukan FIF untuk pembiayaan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon pandemi.
FIF saat ini tengah difinalisasi oleh Bank Dunia yang ambil bagian dalam pengaturan dana tersebut bersama WHO.
“Dalam prosesnya di Bank Dunia, sudah diserahkan dokumen pembentukan FIF ini. Saya percaya Direktur Bank Dunia akan mengadakan pertemuan pada 30 Juni 2022. Pada saat itu, jika disetujui jajaran direksi, maka FIF ini akan mulai beroperasi,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers hasil pertemuan The 1st Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM), di Hotel Marriot Yogyakarta, Selasa (21/6/2022).
BACA JUGA: Dituding Jadi Biang Harga Telur Mahal, Peternak: Beri Kami Subsidi Pakan Ternak
Sejumlah negara disebutnya telah berkomitmen untuk menyerahkan dana. Negara pendiri berkomitmen untuk menyerahkan US$1,1 miliar. Adapun negara yang telah memiliki komitmen diantaranya Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Eropa. Indonesia sendiri akan menyumbangkan dana US$50 juta kepada FIF.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam agenda pertama ini telah ada hasil yang nyata, dan menghasilkan lima tujuan bersama. Pertama, terbentuknya FIF, sebagai dana cadangan untuk mengatasi pandemi. Kedua, membangun mekanisme agar uang yang masuk bisa digunakan tindakan medis darurat seperti penyedian vaksin dan obat-obatan.
Ketiga, menghubungkan laboratorium di dunia untuk penelitian seputar genetika. Keempat, akan menyelaraskan standar protokol kesehatan global. “Kelima, yaitu melakukan perluasan hubungan global, untuk penelitian dan sektor manufaktur,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Libur Natal dan Tahun Baru, AirAsia Siapkan 554.000 Kursi
- Harga Emas Antam Hari Ini 12 Desember 2024 Naik Jadi Rp1.573.000 per Gram
- Wow! Kerugian Konsumen Akibat Scam dan Fraud di Indonesia Mencapai Rp2,5 Triliun
- Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini 11 Desember 2024 Kompak Naik
- Jaga Dompet agar Tak Jebol Saat Berlibur Akhir Tahun, Ini Tipsnya
Advertisement
Jadwal DAMRI ke Bandara Jogja, Pantai Baron Gunungkidul, Parangtritis Bantul, Candi Prambanan dan Borobudur, Cek di Sini
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Daging Ayam, Telur Ayam dan Tepung Terigu Turun, Cabai Rawit Merah Naik
- Sambut Natal dan Tahun Baru, THE 1O1 Yogyakarta Tugu Hadirkan Nuansa Ala Korea
- Cheers Healthy Water Luncurkan Desain Lebih Segar dan Minimalis
- GIPI DIY Sebut Lokasi Menginap Wisatawan Masih Terpusat di Kota Jogja dan Sleman
- Penjualan Mobil Meningkat Jelang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen dan Berlakunya Opsen Pajak
Advertisement
Advertisement