Advertisement
Lakukan 4 Hal Ini Sebelum Berinvestasi!

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Investasi merupakan salah satu cara menyiapkan keuangan di masa depan. Saat ini banyak ragam investasi yang ditawarkan dengan berbagai keuntungan dan risiko masing-masing.
Lalu produk investasi seperti apa yang aman untuk dipilih, terlebih di tengah kondisi ekonomi global yang saat ini tak menentu?
Advertisement
Pengamat, perbankan, keuangan, dan investasi dari UGM, I Wayan Nuka Lantara,M.Si.,Ph.D., membagikan tips berinvestasi di tengah situasi ekonomi yang tak menentu dan agar terhindar dari penipuan. Wayan menyebutkan ada empat komponen utama dalam berinvestasi yang perlu diperhatikan:
1. Kenali instrumen investasi
Carilah informasi terkait investasi yang akan diambil baik melakui testimoni pengguna maupun sumber kredibel seperti Otorktas Jasa Keuangan (OJK) sehingga dioeroleh informasi yang memadai. "Pahami infromasinya sedetail mungkin, pahami karakteristik produknya," terangnya.
2. Cek kemampuan diri
Berinvestasi harus menyesuaikan dengan tujuan dan kemampuan diri secara finansial. "Cek dengan profil risiko kita. Misal menjelang pensiun lalu ambil investasi dalam bentuk bit coin ini tidak cocok karena waktu tinggal berapa tahun pensiun dan terlalu berisiko kan bahaya," papar Dosen Departemen Manajemen FEB UGM ini dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (21/7/2022).
3. Cek reputasi perusahaan penyelenggara investasi
Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan kredibilitas perusahaan agar terhindar dari investasi bodong atau abal-abal.
4. Cek legalitas investasi
Masyarakat dapat melakukan pengecekan legalitas peruaahaan investasi melalui OJK. "Kalau ternyata perusahaan invetasinya tidak ada izin OJK ya tidak usah dipilih," tegasnya.
Lantas instrumen investasi seperti apa yang bisa dipilih? Wayan mengatakan ada beberapa macam investasi seperti saham, deposito, oboligasi, reksadana, cryptocurrency atau investasi mata uang digital, dan lainnya. Setiap investasi memiliki kelebihan dan risiko masing-masing.
Wayan menjelaskan instrumen investasi dengan level riaiko paling rendah adalah deposito. Deposito di bank konvensional yang dijamin oleh LPS.
"Lalu yang agak berisiko itu obligasi yang diterbitkan pemerintah. Berikutnya dengan risiko lebih tinggi adalah reksadana, diatasnya lagi itu saham lalu setelah itu bitcoin,"tuturnya.
Wayan kembali mengimbau masyarakat yang akan berinvestasi untuk bersikap bijak dan teliti saat memilih produk investasi. Selain itu lakukan investasi sesuai dengan tujuan serta kemampuan finansial masing-masing individu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement