Advertisement
MIC Hadir Gali Potensi Kekayaan Intelektual di Jogja

Advertisement
JOGJA-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki keragaman budaya dan sumber daya alam yang dinilai unggul di pasar internasional. Mulai dari produk Indikasi Geografis (IG) seperti salak pondoh Sleman hingga gula kelapa Kulonprogo Jogja dapat dijadikan katalisator untuk membangun kemandirian ekonomi daerah dan nasional.
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bersama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DIY terus menggalakkan pentingnya pelindungan KI kepada masyarakat melalui kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) atau Klinik KI Bergerak pada 8 s.d 10 Agustus 2022 di Hotel Royal Ambarukmo, DIY.
Advertisement
“Kemajuan suatu negara dengan peningkatan pelindungan KI memiliki korelasi penting, karena KI memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM RI Bidang Sosial, Min Usihen.
Selanjutnya, Min juga menyampaikan bahwa kekayaan intelektual dapat menjadi nation branding sekaligus memberikan keunggulan yang kompetitif bagi suatu negara, khususnya negara yang memiliki keunggulan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) yang terdiri dari IG, ekspresi budaya tradisional, pengetahuan tradisional, dan sumber daya genetik.
Di tahun 2022 terdapat 25 KIK dari Yogyakarta yang telah diajukan permohonan pelindungan KIK nya, berupa ekspresi budaya tradisional yaitu Bedhaya Semang, Golek Menak, Langen Mandra Wanara Lawung Ageng. Selain itu, terdapat juga potensi IG Yogyakarta yang dalam tahap proses pendaftaran yaitu Gerabah Kasongan Bantul, Wedang Uwuh Bantul dan Kopi Merapi Sleman.
“Kiranya KIK yang sudah terdata dan potensi - potensi kekayan intelektual lainnya yang ada dapat terus digali dan dioptimalkan sebaik-baiknya sehingga dapat bernilai strategis,” ujar Min.
Di kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Imam Jauhari mengungkapkan dengan dikukuhkannya DIY sebagai Destinasi ‘Super Prioritas Borobudur-Yogyakarta-Prambanan’ telah memicu tumbuhnya industri-industri kreatif yang telah menyumbang lahirnya produk-produk KI.
Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik menunjukan bahwa jumlah usaha kecil menengah (UKM) di DIY pada tahun 2021 sebesar 300.000 unit usaha dan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, potensi dari sektor IKM juga mengalami meningkat. Tercatat jumlah IKM di DIY pada tahun 2022 sebesar 96.597 yang terdiri dari sektor pangan, sandang, kulit dan kerajinan.
“Maka pelindungan hukum kekayaan intelektual telah menjadi aspek penting dalam mendorong kreativitas dan inovasi bangsa. Artinya, tanpa adanya perlindungan kekayaan intelektual yang baik maka mustahil untuk menciptakan iklim yang kondusif untuk berkembangnya suatu inovasi,” ujar Imam.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Senin 12 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
- Libur Panjang Waisak, Asita DIY Sebut DIY dan Jawa Tengah Masih Jadi Favorit Wisatawan
- Ada Diskon Tambah Daya 50 Persen dari PLN, Cek Syaratnya
Advertisement