Advertisement
Mismatch Pendidikan dan Dunia Kerja Coba Dipangkas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengupayakan pengurangan mismatch antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Ketidakcocokan tersebut dinilai menjadi penyumbang angka pengangguran di Indonesia.
Menaker, Ida Fauziah, mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan Perpres Nomor 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, sebagai upaya mengurangi mismatch yang terjadi. “Memaksimalkan sekolah vokasi. Jadi kita demand driven ya, mengikuti kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan dan pendidikan vokasi,” kata Ida, disela B20-G20 Dialogue Future of Work and Education Task Force di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (15/8/2022).
Advertisement
Ida juga mendorong adanya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengurangi ketidakcocokan. Upaya yang dilakukan salah satunya dengan memaksimalkan forum komunikasi lembaga pelatihan dengan industri yang ada di setiap Balai Latihan Kerja (BLK).
“Forum ini yang mempertemukan antara kebutuhan industri dengan kebutuhan suplainya. Forum ini ada di semua BLK baik pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, maupun kabupaten kota. Masa pandemi ini sangat perlu kolaborasi,” ucap Ida.
BACA JUGA: LKY Minta Pemerintah Tidak Naikkan Harga Kebutuhan yang Disubsidi
Salah satu wujud kolaborasi yaitu dengan forum B20-G20. Langkah ini juga wujud sinergi antara pemerintah dengan sektor swasta, seperti organisasi pengusaha, tenaga kerja, hingga akademisi. “Kami juga melakukan transformasi balai latihan kerja sebagai pusat kompetensi dan peningkatan produktivitas. Itu hal yang dilakukan oleh pemerintah. Saya kira hal yang sama pasti juga akan dilakukan oleh dalam hal ini Kadin [Kamar Dagang dan Industri],” ujarnya.
Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid juga menyambut baik sinergi yang ada. Menurutnya saat ini masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Seperti untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM).
“Harapannya Indonesia mampu mempunyai SDM yang kemampuannya tepat dengan apa yang dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan ke depan. Untuk itu kami bersama Kemnaker bersinergi,” ucap Arsjad.
BACA JUGA: Industri Ini Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- AS Keluhkan Soal Layanan Payment System QRIS, Ini Tanggapan Bank Indonesia
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
- Harga Emas Hari Ini Kembali Meroket, Tembus Rp2,04 Juta
- Pemerintah Menyambut Baik Investasi Microsoft Rp27 Triliun untuk Cloud dan AI di Indonesia
- Nego Tarif Impor AS-Jepang, Trump Turun Gunung
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Rabu 23 April 2025, Cabai Rawit Naik Lagi!
- Pemerintah Serap Rp28 Triliun dari Lelang 8 Surat Utang Negara, 22 April 2025
- Beras di Indonesia Disebut Melimpah, Presiden Prabowo Izinkan Ekspor ke Beberapa Negara
- BPR Kurnia Sewon Gelar Pelatihan Fotografi untuk Dukung Perkembangan UMKM
- GM ROYAL AMBARRUKMO YOGYAKARTA: Maksimalkan SDM Menuju Layanan Luxury
- Akibat Tarif Trump, BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 2,9 Persen
- Nilai Tukar Rupiah Stabil Beri Kepercayaan Investor Asing
Advertisement