Advertisement
Harga BBM Jadi Naik, Pengusaha Bus: Kami Terpaksa Naikkan Tarif
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengusaha otobus yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) akan mengerek tarif angkutan bus apabila harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diputuskan naik.
Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan mengatakan bahwa pengusaha bus sepakat menerima kenaikan harga BBM, tapi pemerintah harus menjamin penyalurannya tepat sasaran.
Advertisement
"Kami pasti akan melakukan penyesuaian tarif, untuk besarannya kami masih menunggu berapa kenaikan harga BBM," kata Kurnia, Senin (29/8/2022).
Kurnia menilai penyaluran BBM subsidi selama ini tidak tepat sasaran. Dia menegaskan ke depan angkutan umum harus mendapatkan subsidi BBM karena selama ini BBM bersubsidi lebih banyak dimanfaatkan kelompok masyarakat yang tidak mampu.
"Pertamina tidak perlu repot-repot sampai bikin aplikasi MyPertamina segala, sudah jelas pembedanya nomor polisi kuning [angkutan umum] dan nomor polisi hitam [pribadi]," ujarnya.
BACA JUGA: Promo Nyalakan Kemerdekaan, PLN Beri Diskon Tambah Daya Hanya Rp170.845
Dengan kenaikan harga BBM, perusahaan otobus bisa melakukan penyesuaian tarif angkutan bus penumpang maupun antarkota antarprovinsi (AKAP).
Saat ini, beberapa perusahaan otobus mencatat biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar bisa memiliki porsi 20-50% dari biaya operasional.
Di sisi lain, dia menyebut bahwa belakangan terjadi kenaikan harga spare parts, sehingga kenaikan tarif dinilai perlu untuk menyeimbangkan kenaikan komponen biaya operasional.
"Bapak Menhub harus tahu juga kalau sejak enam bulan ini kami sudah bertubi-tubi terjadi kenaikan harga spare parts, memang biaya tidak langsung tapi wajib. Jadi kami setuju akan kenaikan harga BBM, tetapi jelas tegas siapa yang berhak menggunakannya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberi sinyal terkait dengan dampak kenaikan harga BBM terhadap angkutan umum darat dan laut.
Budi Karya mengatakan langkah mitigasi akan dilakukan sejalan dengan semakin kuatnya sinyal kenaikan harga BBM dari pemerintah. "[Angkutan] laut dan darat tentu terdampak ya. Kita lagi akan melakukan mitigasi kepada laut dan darat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Sambangi Kandang Madura Malam Ini, PSS Sleman Usung Misi Menjauh dari Degradasi
- Gedung Hubdam Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Ini Total Kerugian
- Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit
- Kemenhub Tambah Kuota Mudik Gratis dengan Bus untuk 10.000 Orang, Yuk Daftar!
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
- Begini Rasanya Jadi Dokter Hewan Sekaligus Pengusaha
- Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri
- Hore! Khusus di Jawa, Pertashop Diizinkan Menjual Pertalite
- Tak Melulu dalam Bentuk Tarif, Ini Bentuk Lain Kartel Tiket Pesawat Menurut KPPU
- Harga Tiket Pesawat Mahal Jelang Mudik Lebaran, Menhub Ikut Angkat Bicara
Advertisement
Advertisement