Advertisement

Founder Beautybiz: Bisnis Kosmetik Perlu Siap Mental dan Pupuk Kepedulian

Abdul Hamied Razak
Selasa, 13 September 2022 - 06:37 WIB
Sirojul Khafid
Founder Beautybiz: Bisnis Kosmetik Perlu Siap Mental dan Pupuk Kepedulian Verra Oktavianti. - Harian Jogja/Abdul Hamied Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kemunculan brand-brand baru di dunia kecantikan akhir-akhir ini menunjukkan Indonesia memiliki target pasar yang sangat potensial. Para pendatang baru di bisnis kecantikan ini tidak hanya datang dari luar negeri tetapi juga dari dalam negeri. Bagaimana cara memulai bisnis kecantikan agar bisa semakin berkembang?

Brand Expert & Founder Beautybiz, Verra Oktavianti, mengatakan kompetisi ketika menjalankan bisnis pasti ada. Hal itu seiring makin banyaknya kompetitor yang muncul, termasuk di dunia bisnis kosmetik. Nah, bagaimana caranya agar brand kosmetik yang diproduksi tetap mendapatkan ruang, berkelanjutan dan meraup banyak uang?

Advertisement

"Perlu disiapkan dan diterapkan strategi agar bisnis kecantikan yang dijalankan bisa tetap stand out. Yang paling utama memang dibutuhkan kesiapan mental, harus siap mental karena di bisnis ini kompetitornya tidak sedikit," katanya kepada Harian Jogja, Selasa (6/9/2022).

Menurutnya bisnis ini memiliki pasar yang sangat besar dan terus berkembang terutama di Indonesia. Dia menghitung, market produk kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia bisa mencapai Rp100 Triliun. Hal ini dikarenakan produk yang dijual semakin banyak dan cara membuat produk kecantikan pun semakin mudah. Kondisi inilah yang mengakibatkan penjualan produk kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia kompetitif.

BACA JUGA: Ingin Lebih Dekat dengan Masyarakat, PLN Buka Booth di Sunday Morning

"Indonesia menjadi salah satu kontributor yang besar di dunia, artinya di luar saja melihat market besar dan growt bagus 4-5 tahun ke depan," katanya.

Namun jika ada yang mau terjun ke bisnis ini, Verra mewanti-wanti agar owner menyiapkannya dengan baik. "Sebelum terjun ke bisnis ini, mindset mendapatkan cuan atau keuntungan besar harus dibuang dulu. Tanamkan jiwa kepedulian kepada konsumen karena produk yang dijual itu sebenarnya upaya dari founder untuk memberikan solusi bagi konsumen," katanya.

Menurut Verra setidaknya perlu beberapa langkah penting sebelum terjun di bisnis kosmetik dan perawatan ini. Selain kesiapan mental, katanya, para founder juga harus jeli dengan potensi produk kecantikan yang dibutuhkan oleh konsumen. "Untuk itu, lakukan riset market, ya riset kualitatif saja baik ke konsumen maupun kompetitor. Ini bisa dimulai dari sekililing kita," katanya.

Founder juga diminta untuk terus belajar. Misalnya belajar struktur kulit manusia, masalah kulit, dan sebagainya. Sebagai founder, lanjut Verra, mereka harus mengetahui persoalan kulit dan memberikan penawarnya. "Setelah itu, owner produk harus membuat rencana bisnis, target pasar, dan melakukan aksi nyata. Jangan planning terus aksinya enggak dijalankan," katanya.

Verra juga menghimbau agar founder mampu memilih target pasar yang lebih spesifik. Untuk itu, Verra menganjurkan agar para founder untuk membangun brandnya, brand strategy fundamental, marketing strategy sampai strategy launchingnya. "Bagaimana membuat brand se-manusia mungkin agar target pasar atau konsumen bisa familiar dengan produk kita," tandasnya.

Diakuinya, terkadang founder tidak yakin dengan produk yang akan ditawarkan. Oleh karenanya, sebelum dipasarkan maka produk tersebut harus lebih dulu diujicobakan hingga lolos uji klinis. Kalau sudah melewati itu, maka owner akan percaya diri jika produknya bisa mencerahkan misalnya dalam waktu 30 hari.

BACA JUGA: Rejowinangun Dinobatkan Sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara

"Harus ada ujinya dulu minimal ada sampel assesmennya. Bisa dengan kuisioner. Apa janjinya kalau konsumen memakai produknya, itu harus dijelaskan. Jadi owner harus bertanggungjawab dengan produk yang ditawarkan," katanya.

Verra mengatakan Beautybiz fokus pada produk lokal dan sudah banyak membantu para founder kosmetik lokal berkembang. Ada sekitar 80 brand yang dia bantu di lebih dari 30 kota se Indonesia. Hal ini sesuai dengan misinya untuk melakukan pemberdayaan brand lokal dan masyarakat semakin menerima brand lokal.

Saat di Beautybiz, para founder akan mendapatkan program workshop satu hingga dua hari. Program  Workshop Beauty Brand Accelerator  ini bagi founder yang memiliki tim. "Jadi untuk memulai bisnis ini tidak serta merta membuat produk dan menjualnya langsung. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dan cukup membutuhkan kesabaran," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement