Advertisement
PII Mendukung Pengembangan Maggot di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII, salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan RI melaksanakan seremonial program Pengelolaan Sampah Organik dengan Bio Konversi di Tegalrejo, Jogja, Rabu (21/9/2022).
Direktur Utama PT. PII, M. Wahid Sutopo menyatakan Program CSR Pengelolaan Sampah Organik dengan Bio Konversi Kandang Maggot Jogja yang bermitra dengan Forum Komunikasi Winangun Asri (FKWA) ini merupakan wujud kepedulian PT. PII dalam mendukung keberlanjutan pengolahan sampah organik di DIY, khususnya di Kota Jogja.
Advertisement
"Di sini, tumpukan sampah organik dapat diolah sebanyak 1 hingga 2 ton per hari. Di sini juga tercipta pola usaha masyarakat berbahan baku sampah organik yang mandiri dan tercipta pola usaha pertanian terintegrasi dengan produksi turunan dari hasil pengolahan Bio Konversi," paparnya, Rabu (21/9/2022).
BACA JUGA: Puluhan Honorer Kulonprogo Ikut Aksi Damai di Istana Negara, Ini Tuntutan Mereka
Sutopo berharap program pengolahan sampah organik tersebut dapat menjadi program berkelanjutan dan menjadi percontohan di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Sehingga permasalahan sampah ini semakin dapat teratasi serta memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat.
"Program ini dilakukan dengan memaksimalkan pengelolaan sampah organik sejak di hulu yaitu sampah rumah tangga melalui Bio Konversi, budidaya maggot, hingga nantinya ke hilir, dengan mereduksi jumlah sampah organik yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan," ujar Sutopo.
Sementara itu, Direktur CV Aprona Indonesia, Yoga Nugroho Utomo, mengatakan untuk memperlancar dan memperluas jangkauan penjualan maggot, Kandang Maggot Jogja mendirikan CV Aprona Indonesia. Tahap awal ini, distribusi penjualan maggot masih di sekitar DIY dan akan terus dikembangkan ke luar DIY.
BACA JUGA: Dirugikan hingga Rp4,9 Miliar akibat Kredit Fiktif, Pegadaian Brosot Ambil Tindakan Tegas
"September ini produksi Maggot baru sekitar 50kg per hari dan secara bertahap kami naikkan menjadi 100-150 kg per hari. Kami sudah menjajaki kerjasama dengan satu perusahaan yang siap untuk menyerap produksi maggot lebih banyak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- AS Keluhkan Soal Layanan Payment System QRIS, Ini Tanggapan Bank Indonesia
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
- Harga Emas Hari Ini Kembali Meroket, Tembus Rp2,04 Juta
- Pemerintah Menyambut Baik Investasi Microsoft Rp27 Triliun untuk Cloud dan AI di Indonesia
- Nego Tarif Impor AS-Jepang, Trump Turun Gunung
Advertisement

Uang Palsu Rp12,8 juta Dibeli dengan Uang Asli Rp4 Juta, Jaringan di Sleman dan Jogja Dibongkar Polisi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Akibat Tarif Trump, BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 2,9 Persen
- Nilai Tukar Rupiah Stabil Beri Kepercayaan Investor Asing
- Bank BPD DIY Syariah Berikan Literasi Keuangan Pengusaha Nahdliyin
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Turun Hari Ini 24 April 2025
- Sektor Properti Diproyeksi Tumbuh Stabil Tahun Ini
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Kamis 24 April 2025, Telur Ayam, Beras dan Cabai Rawit Naik Lagi!
- Stabilitas Keuangan di Indonesia Tetap Terjaga, KSSK Perkuat Koordinasi dan Kebijakan di Tengah Meningkatnya Ketidakpastian Global
Advertisement
Advertisement