Advertisement

Kisah Sukses Planet Surf, Pegang Teguh Filosofi Jawa

Abdul Hamied Razak
Senin, 26 September 2022 - 20:17 WIB
Arief Junianto
Kisah Sukses Planet Surf, Pegang Teguh Filosofi Jawa Owner Planet Surf, Bruno Tjahjono

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Mengembangkan usaha bukan perkara mudah, diperlukan strategi khusus agar bisnis tidak kembang kempis. Filosofi Jawa menjadi dasar bagi owner Planet Surf, Bruno Tjahjono untuk terus mengepakkan sayap bisnisnya. 

Bruno masih ingat betul saat pertama kali membangun bisnis ritel fesyen tersebut. Pria kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat ini bercerita outlet Planet Surf yang pertama kali dibuka justru di Kota Jogja, tepatnya di Galeria Mall pada 1997 silam. Kota ini menjadi mercusuar munculnya puluhan outlet lainnya di Indonesia.

Advertisement

"[Mau buka] Ke Jakarta, Surabaya dan Bali waktu itu tidak bisa karena sudah ada pemain yang menguasai. Akhirnya saya coba ke Jogja, diterima di Galeria Mall dan dapat tempat di pojokan," kata Bruno di Mall Pakuwon (eks Hartono Mall), pekan lalu.

Padahal waktu itu, lanjut Bruno, perkembangan bisnis apapun di wilayah DIY dan Jawa Tengah tidak segemerlap di Jawa Barat, Jakarta dan Surabaya.

"Saya dikasih tahu alam semesta bahwa filosofi Jawa itu bagus. Saya banyak belajar falsafah Jawa dan saya terapkan dalam membangun bisnis ini. Meski bukan orang asli Jogja, saya punya hubungan emosional dengan Jogja," kata mantan karyawan PT Astra Indonesia ini.

BACA JUGA: Penguatan UMKM Bisa Bangkitkan Perekonomian Sleman

Dia mencontohkan, bagaimana filosofi Jawa mengajarkan orang untuk tidak perlu takut untuk belajar dan mengetahui inti semesta alam.

Bruno pun tidak lupa dengan Jogja yang memberikan kesempatan awal membuka bisnis ritel tersebut. "Seperti bahasa Jawa, saya itu disebut kula, ndalem. Itu menebus inti [bukan kulit] bagaimana alam mengajarkan kita. Banyak filosofi Jawa yang bagus, eling, kembali ke asal dan semacamnya," ujarnya.

Sukses membuka outlet di Jogja, Bruno mulai mengembangkan bisnisnya ke Semarang kemudian secara bertahap membuka outlet di kota-kota lainnya di Indonesia. Hingga saat ini, total terdapat sekitar 80 outlet Planet Surf.

"Semua [bisnis] dikelola sendiri, tidak ada yang kami buka dengan menggandeng mitra. Sebab ada standar operasional dalam menjalankan bisnis ini. Kami berjalan pelan tetapi pasti," katanya.

Rasa Memiliki

Dalam memperlakukan karyawan, Bruno mengaku menjadikan mereka sebagai teman. Duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.

Dia mengajak karyawan seolah-olah memiliki usaha Planet Surf agar bisa terus berkembang. Saat ini, kata dia, ada sekitar 1.000 karyawan yang bergabung dengan Planet Surf.

"Kalau orang ingat asal, maka dia akan terus ingat tujuannya. Mereka tanam apa maka mereka akan menuai apa. Makanya karyawan yang bekerja dengan saya rata-rata dalam jangka waktu lama. Bergabung dengan Planet Surf menjadi sebuah kebanggaan bagi karyawan," ujarnya.

Begitu juga saat melayani konsumen, karyawannya menerapkan budaya cepat dan tanggap. Mereka menjadikan konsumen sebagai teman dan bukan sebagai raja.

Dengan menjadikan teman, lanjut Bruno, maka karyawan akan lebih respek melayani konsumen. Karyawan akan lebih awareness dalam berkerja.

"Bagi kami, costumer is a freind. Kami lebih takut karena mereka bisa respek sebagai teman. Kalau konsumen sebagai raja kan karyawan seperti mengabdi, ia minta kami kasih. Bagus enggak bagus barangnya dikasih. Kalau konsumen sebagai teman itu lebih dari itu," katanya.

Hingga akhir tahun ini, Bruno akan membuka 6-7 outlet lagi di luar Pulau Jawa seperti Sulawesi, Sumatera dan lainnya.

Nama Planet Surf dipilih juga tidak lepas dari filosofi Jawa di mana penamaan sesuatu yang unik bisa mengangkat pasar. Bruno lalu berusaha untuk menciptakan brand awareness dan menunjukkan surf clothing merupakan gaya pakaian yang sedang tren.

"Artinya nama yang disematkan tentu memiliki makna sendiri, punya tujuan sendiri. Begitu juga dengan Planet Surf," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pencurian Ternak di Kulonprogo Marak, 5 Kambing Hilang dalam Semalam

Kulonprogo
| Kamis, 25 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement