Rayakan Hari batik Sedunia, Kadin DIY: Kapasitas Pembatik Masih Jadi PR

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Sebagai warisan budaya tak benda Nusantara yang telah ditetapkan oleh UNESCO sejak 2009, batik terus dikembangkan. Hanya saja, persoalannya adalah kapasitas sumber daya manusia (SDM) pembatik yang masih perlu ditingkatkan.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Robby Kusumaharta mengatakan batik di DIY mampu menggerakkan perekonomian. Salah satunya untuk mendukung sektor pariwisata dan fasyen. Hanya saja masih ada hal yang perlu dilakukan yakni peningkatan kapasitas SDM para perajin baik.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Jika kapasitas para pembatik terus tingkatkan, katanya, tentu akan menaikkan kelas batik yang diproduksi.
Selain itu, lanjut Robby, peningkatan SDM pembatik juga berdampak pada peningkatan wirausaha yang mereka jalankan. Dampak lainnya, peningkatan SDM pembatik bisa meningkatkan transformasi dalam dunia perbatikan ke kancah internasional.
Pada 2015 lalu, ekspor batik di DIY cukup tinggi namun lambat laun hingga saat ini terus berkurang sehingga dibutuhkan strategi untuk kembali meningkatkan ekspor batik.
"Dengan demikian maka perlu diciptakan standarisasi batik agar keberadaan batik untuk kemakmuran masyarakat diharapkan bisa terwujud," katanya di sela perayaan Hari Batik Dekranasda DIY, Senin (3/10/2022).
BACA JUGA: Gencarkan Kampanye Gerakan Nontunai, BPD DIY Gandeng PGRI Sleman
Kepala Dinkop UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan masih ada permasalahan untuk meningkatkan ekonomi pelaku UKM/IKM.
Berdasarkan data Bappenas, kata dia, produktivitas dan kontinuitas UKM/IKM di DIY masih rendah.
Pemasaran produk, kata Siwi juga harus dilakukan secara berjejaring termasuk perlu dilakukan transformasi digital bagi para pelaku UKM/IKM di DIY. "Pelaku UKM/IKM masih berdiri sendiri-sendiri sehingga pelu dilakukan kolaborasi. Untuk meningkatkan kapasitas SDM masih terus dilakukan dengan berbagai program," katanya.
Wakil Ketua Dekranasda DIY Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X berharap upaya kolaborasi yang dilakukan antarpembatik diharapkan bisa mengangkat kembali industri batik di DIY.
“Kuncinya ada pada program dan kegiatan yang bagus serta dilakukan secara kolaboratif dan sinergis antarinstansi,” kata dia
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement

Renovasi Pasar Sentul Makan Waktu 7,5 Bulan, Ratusan Pedagang Segera Dipindahkan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement