Advertisement
Rayakan Hari batik Sedunia, Kadin DIY: Kapasitas Pembatik Masih Jadi PR

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Sebagai warisan budaya tak benda Nusantara yang telah ditetapkan oleh UNESCO sejak 2009, batik terus dikembangkan. Hanya saja, persoalannya adalah kapasitas sumber daya manusia (SDM) pembatik yang masih perlu ditingkatkan.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Robby Kusumaharta mengatakan batik di DIY mampu menggerakkan perekonomian. Salah satunya untuk mendukung sektor pariwisata dan fasyen. Hanya saja masih ada hal yang perlu dilakukan yakni peningkatan kapasitas SDM para perajin baik.
Advertisement
Jika kapasitas para pembatik terus tingkatkan, katanya, tentu akan menaikkan kelas batik yang diproduksi.
Selain itu, lanjut Robby, peningkatan SDM pembatik juga berdampak pada peningkatan wirausaha yang mereka jalankan. Dampak lainnya, peningkatan SDM pembatik bisa meningkatkan transformasi dalam dunia perbatikan ke kancah internasional.
Pada 2015 lalu, ekspor batik di DIY cukup tinggi namun lambat laun hingga saat ini terus berkurang sehingga dibutuhkan strategi untuk kembali meningkatkan ekspor batik.
"Dengan demikian maka perlu diciptakan standarisasi batik agar keberadaan batik untuk kemakmuran masyarakat diharapkan bisa terwujud," katanya di sela perayaan Hari Batik Dekranasda DIY, Senin (3/10/2022).
BACA JUGA: Gencarkan Kampanye Gerakan Nontunai, BPD DIY Gandeng PGRI Sleman
Kepala Dinkop UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan masih ada permasalahan untuk meningkatkan ekonomi pelaku UKM/IKM.
Berdasarkan data Bappenas, kata dia, produktivitas dan kontinuitas UKM/IKM di DIY masih rendah.
Pemasaran produk, kata Siwi juga harus dilakukan secara berjejaring termasuk perlu dilakukan transformasi digital bagi para pelaku UKM/IKM di DIY. "Pelaku UKM/IKM masih berdiri sendiri-sendiri sehingga pelu dilakukan kolaborasi. Untuk meningkatkan kapasitas SDM masih terus dilakukan dengan berbagai program," katanya.
Wakil Ketua Dekranasda DIY Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X berharap upaya kolaborasi yang dilakukan antarpembatik diharapkan bisa mengangkat kembali industri batik di DIY.
“Kuncinya ada pada program dan kegiatan yang bagus serta dilakukan secara kolaboratif dan sinergis antarinstansi,” kata dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
Advertisement

26 Pembuang Sampah Liar di Bantul yang Terekam CCTV Belum Ditindak, Ini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
- Rapim Semester I, Menteri Nusron Minta Jajaran Evaluasi Tunggakan dan Layanan Elektronik
- Buka Dealer Baru di Jogja, Aion Hadirkan 3 Mobil Listrik Andalan
- Kementerian Pertanian Sebut 212 Produsen Beras Berbuat Curang, Polri Segera Bertindak
- Masih Ada Diskon Tiket Kereta Api Sebesar 30 Persen hingga Akhir Juli 2025
- Pemerintah Salurkan Beras Bersubsidi Program SPHP, Dijual dengan HET Rp12.500 per Kg untuk Pulau Jawa
- Pameran Audio Soundignity 2025 Hadir di Jogja
Advertisement
Advertisement