Advertisement
Setelah Salak dan Kopi, Teh Dlingo Jadi Komoditas Unggulan DIY
Ilustrasi kebun teh Nglinggo. - Harian Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pengembangan potensi sektor pertanian dan hortikultura di wilayah DIY membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Keterbatasan lahan membuat pertanian di DIY difokuskan untuk komoditas unggulan.
Selain salak dan kopi yang selama ini sudah dikembangkan, Pemda DIY kini juga tengah mengembangkan komoditas teh.
Advertisement
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto mengatakan keterbatasan lahan menyebabkan tidak semua komoditas penting mampu mewarnai kegiatan pertanian di DIY.
Oleh karena itu, kebijakan pertanian di DIY fokus pada komoditas unggul komparatif dan kompetitif.
Misalnya, komoditas Salak Pondoh di Turi, Cabai Keriting Cipanas di Sanden yang dikembangkan di lahan pantai dan off season.
Komoditas lainnya yang dikembangkan, kata Sugeng, tembakau krosok dengan lahan seluas 45 hektare yang difasilitasi dan diserap PT Tarumartani.
"Kami juga mengembangkan Kopi Merapi sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat. Ini atas arahan Gubernur DIY," ujar Sugeng, Rabu (5/10/2022).
BACA JUGA: Ditekan Kenaikan Harga Sejumlah Komoditas, Inflasi DIY Terendah Se Jawa
Dia menjelaskan, pengembangan komoditas kopi ini sekaligus untuk memenuhi kebutuhan kedai atau kafe yang bertebaran di wilayah DIY.
Berdasarkan data statistik DPKP DIY, katanya, DIY baru bisa memenuhi kebutuhan kopi 15% dari total kebutuhan kopi di DIY.
"Ini artinya penanaman kopi masih bisa dikembangkan secara feasible untuk memenuhi permintaan pasar," ujarnya.
Selain kopi, DPKP DIY juga berupaya mengembangkan teh di Dlingo yang memiliki rasa spesifik dengan keunggulan kompetitif dan komparatif.
Instansinya juga berencana mengembangkan lahan pembibitan kelapa kopyor yang harganya jualnya cukup tinggi.
"Kami menjual komoditas pertanian yang rasanya unik dan berbeda baik itu Teh Dlingo dan Kopi Merapi. Pak Gubernur bahkan meminta agar kopi DIY dipasarkan ke luar negeri karena memiliki harga jual lebih tinggi," katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat panen raya bawang merah di Bulak Srikayangan, Sentolo, Kulonprogo bersama Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Senin (3/10), mengatakan dukungan Pemda DIY untuk sektor pertanian banyak dilakukan
“Masyarakat hendaknya bisa serius menggarap sektor pertanian dan saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Bila kebutuhan pangan nasional tercukupi maka secara otomatis akan membawa kesejahteraan keluarga,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Libur Nataru, KAI Commuter Imbau Manfaatkan Jadwal Tambahan
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Bulog Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
- Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi: DKI Tertinggi, Jabar Terendah
- KAI Daop 6 Catat Pergerakan Penumpang Tinggi pada Libur Nataru
- China Desak AS Berlaku Adil dalam Kesepakatan Penjualan TikTok
- Pemerintah Siapkan Pendanaan Film Terintegrasi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
Advertisement
Advertisement



