Advertisement
Deretan Perusahaan Migas Terbesar di Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Harga minyak mentah dunia menunjukkan tren peningkatan sepanjang tahun lalu, setelah sempat jatuh ke titik terendahnya pada April 2020.
Peningkatan harga itu terutama didorong oleh peningkatan dari sisi permintaan seiring mulai pulihnya ekonomi global. Perusahaan-perusahaan migas terbesar di dunia pun turut menuai berkah dari kenaikan harga minyak dunia tersebut.
Advertisement
BACA JUGA : Perusahaan Migas Berkumpul di Jogja, Ada Apa?
Mengutip Visual Capitalist yang mengeluarkan data berdasarkan CompaniesMarketCap.com, kenaikan harga minyak mampu mengantarkan kembali Saudi Aramco menjadi perusahaan paling untung di dunia pada 2021.
BUMN migas Arab Saudi itu memiliki kapitalisasi pasar hampir US$2 triliun pada 2021, menempatkannya di posisi teratas perusahaan migas dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. Kapitalisasi pasar Saudi Aramco bahkan hampir setara dengan kombinasi valuasi dari 19 perusahaan migas terbesar di dunia.
Setelah Saudi Aramco, perusahaan asal Amerika Serikat, yakni ExxonMobil dan Chevron menempati posisi kedua dan ketiga perusahaan migas dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, masing-masing sebesar US$257,3 miliar dan US$205,29 miliar.
Kemudian, perusahaan migas asal Belanda, Shell, menempati posisi keempat dengan kapitalisasi pasar mencapai US$175,28 miliar.
Disusul oleh PetroChina dengan kapitalisasi pasar US$162,55 miliar, TotalEnergies dari Prancis US$130,56 miliar, Gazprom dari Rusia US$121,77 miliar, ConocoPhillips dari Amerika Serikat US$95,93 miliar, British Petroleum (BP) dari Inggris US$93,97 miliar, dan Rosneft dari Rusia US$84,07 miliar.
Berikut daftar 20 perusahaan migas terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar 2021:
1. Saudi Aramco (Arab Saudi) US$1.979 miliar
2. ExxonMobil (AS) US$257,3 miliar
3. Chevron (AS) US$205,29 miliar
4. Shell (Belanda) US$175,28 miliar
5. PetroChina (China) US$162,55 miliar
6. TotalEnergies (Prancis) US$130,56 miliar
7. Gazprom (Rusia) US$121,77 miliar
8. ConocoPhillips (AS) US$95,93 miliar
9. BP (Inggris) US$93,97 miliar
10. Rosneft (Rusia) US$84,07 miliar
11. Equinor (Norwegia) US$83,60 miliar
12. Enbridge (Kanada) US$82,82 miliar
13. Sinopec (China) US$80,48 miliar
14. Novatek (Rusia) US$79,18 miliar
15. Duke Energy (AS) US$78,08 miliar
16. Petrobras (Brasil) US$69,91 miliar
17. Southern Company (AS) US$66,64 miliar
18. Lukoil (Rusia) US$64,70 miliar
19. CNOOC (China) US$52,04 miliar
20. Enterprise Products (AS) US$50,37 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
- Bea Cukai Bikin Aturan Baru, Penumpang Pesawat ke Luar Negeri Wajib Lapor Isi Koper Dulu
Advertisement
Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Miris! Alih-Alih Dapat THR, Buruh Pabrik Tekstil Justru Kena PHK Jelang Lebaran
- The Rich Jogja Hotel, Hotel Semua Kalangan dengan Promo Seru Setiap Bulan
- Ramadan dan Lebaran, Telkomsel Prediksikan Kenaikan Traffic 15%
- Dukung Difa Bike, EIGER Serahkan 4 Motor Listrik Modifikasi
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Literasi Keuangan, Edukasi Penting Tekan Angka Kasus Finansial
- THE RICH JOGJA: Hotel Semua Kalangan dengan Promo Seru Setiap Bulan
Advertisement
Advertisement