Advertisement
Perbankan Sambut Era Digital dan Web 3.0

Advertisement
JAKARTA—Dunia sedang memasuki babak baru dengan hadirnya Web 3.0. Adapun Web3 merupakan visi masa depan internet dengan istilah lain Web 3.0 yang terdesentralisasi dibangun di atas sistem blockchain.
Sektor keuangan yang merupakan salah satu hal penting dalam keseharian, tidak akan luput dengan perubahan ke arah digitalisasi. Hal ini membuat perbankan dan sektor keuangan beradaptasi dengan membuat inovasi produk dalam menghadapi era web 3.0 ini.
Advertisement
Direktur Information Technology PT Bank Mandiri, Tbk (Persero), Timothy Utama, selaku salah satu pembicara dalam Internasional Digital Conference (IDC) 2022 AMSI, di Hotel JS Luwansa, Rabu (23/11/2022) mengatakan, konsep metaverse sebenarnya sudah lama hadir, terutama dalam industri perfilman dan game.
Melihat keberhasilan dan inovasi beberapa perusahaan tersebut, Bank Mandiri menyadari banyaknya peluang yang dapat dimanfaatkan. Bank Mandiri pun mulai mencoba melakukan eksplorasi lebih lanjut terkait potensi layanan perbankan di metaverse untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sesuai dengan visi pemerintah.
Baca juga: Tidak Habis Pikir, YouTuber Ini Pecahkan Rumus Matematika 1+1 Selama 24 Jam
“Konsep metaverse yang merupakan paralel universe dari dunia nyata, di mana nantinya kita tidak hanya dapat menghadirkan layanan perbankan seperti di dunia nyata saat ini, namun juga menghadirkan inovasi-inovasi yang belum ada, atau beyond banking,” jelas Timothy dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (24/11/2022).
Sementara itu Head of IT Architecture & Strategy Division Bank BNI Ari Pratiwi mengungkapkan bahwa tantangan dalam digitalisasi adalah integrasi data. Selaku bank yang melayani UMKM, BNI meluncurkan berbagai layanan. Salah satunya layanan digital bernama Xpora. "Tantangan utama dalam digitalisasi antara lain adalah integrasi data. Kami harus tahu profile data di lokal, UMKM mana yang bisa kami tawarkan untuk dibantu dan UMKM mana yang siap untuk go global. Ini masih menjadi tantangan terbesar," kata Ari.
Hal serupa juga disampaikan Andika Rahman selaku AVP, Head of AI BRI. Ia menyebut, saat ini Bank BRI masih melakukan reseach dalam rangka menyongsong metaverse. Soalnya, kata dia, sebagai bank yang masuk ke pelosok, tidak semua menjangkau internet.
"Kami sadar bahwa saat ini belum bisa semua full digital karena banyak nasabah yang berada di pelosok. Sehingga bank konvensional yakni nasabah datang ke bank tetap ada," ujarnya.
Meski begitu, berbagai layanan juga sudah disiapkan yang arahnya ke digital. Tentunya era digital tetap dilakukan dengan menyesuaikan perkembangan zaman.
Pembicaraan lain yakni Teguh Kurniawan Harmanda selaku Co-Founder & COO Tokocrypto, mengatakan sektor keuangan saat ini tidak bisa lari dari era digital. Termasuk dengan adanya kripto. Ia menyebut manfaat aset kripto sangat besar bagi perekonomian nasional. "Teknologi blockchain dengan mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis menjadi lahan pekerjaan baru bagi masyarakat," terangnya.
Indonesia Digital Conference (IDC) adalah agenda tahunan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) untuk memotret tren digital dan menjadi momentum refleksi para pelaku industri digital termasuk para pemilik media siber.
IDC 2022 digelar atas kerjasama USAID, Internews dan disponsori PT Astra Internasional, Huawei Indonesia, Bank BNI, PT PLN, Jixie, Merdeka Copper Gold, Bank BRI, Astra Honda Motor, dan LinkNet. Tahun ini, IDC 2022 mengambil tema Web 3.0, Peluang dan Tantangan Model Bisnis di Era Digital. Digelar secara hibrid dan disiarkan di sejumlah channel youtube anggota AMSI yang tersebar di 24 wilayah di Indonesia.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
Advertisement

UGM Berduka Atas Meninggalnya Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan Dikenal Sosok Berprestasi dan Alumni HI Fisipol yang Andal
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Donald Trump Tetapkan Tarif untuk Indonesia 32 Persen, OJK Sebut Dampaknya Masih Terbatas
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke AS untuk Negosiasi
- Quietcation: Liburan Tenang dan Menyembuhkan yang Sedang Trend di Jogja
- Pakar UGM: Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Bisa Menimbulkan Kemiskinan Baru
- Gelar HMC 2025, AHM Gali Bakat Ribuan Modifikator Tanah Air
- Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen Bagi Negara BRICS, Apindo DIY: Ekonomi Akan Melambat
- Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel
Advertisement
Advertisement