Advertisement

Tekan Inflasi, Bulog-Disperindag DIY Luncurkan Program SPHP Beras

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 06 Januari 2023 - 22:37 WIB
Bhekti Suryani
Tekan Inflasi, Bulog-Disperindag DIY Luncurkan Program SPHP Beras Petugas mengecek stok beras di kawasan pergudangan Bulog, Purwomartani, Kalasan, Jumat (21/12/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Untuk menekan laju inflasi pada awal tahun ini, Bulog bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY meluncurkan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras 2023.

Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Yogyakarta, M. Attar Rizal, menyampaikan pelaksanaan SPHP Beras ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Dengan harapan, katanya, agar daya beli masyarakat terjaga, dan inflasi di DIY khususnya bisa terkendali. 

Advertisement

Untuk tahap ini, sebanyak 4 ton beras akan disebar ke beberapa pasar tradisional dan kios-kios Segoro Amarto. "Program SPHP ini juga sebagai perwujudan tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada BULOG mulai ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas," tegasnya kepada awak media di Disperindag DIY, Jumat (6/1/2023).

Selama Program SPHP ini, katanya, Bulog akan mengguyur pasar dengan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Penyaluran perdana kegiatan SPHP pada awal 2023 ini, kata Attar sebagai upaya preventif pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan keterjangkauan harga bagi konsumen.

Program SPHP ini, katanya dilaksanakan sepanjang tahun sejak 4 Januari sampai 31 Desember mendatang untuk menjaga stabilitas harga beras. Beras disalurkan ke pasar, outlet binaan, pengecer, dan lainnya dengan harga Bulog sebesar Rp8.300 per kg. Adapun pedagang menjual beras tersebut sebesar Rp9.450 per kg.

"Pedagang menjual dengan harga maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Medium sebesar Rp9.450 per kg sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," katanya.

Sebelumnya, selama tahun 2022, Bulog DI Yogyakarta menyalurkan beras untuk stabilisasi harga melalui program Ketersediaan Pasokan dan Harga pangan (KPSH). Total beras yang disalurkan kepada masyarakat sejumlah 53.368 ton. "Stok beras di DIY aman, tercatat ada 6.000 ton beras yang disimpan di gudang Bulog," katanya.

BACA JUGA: Warga di Prambanan Akhirnya Lega Dapat Kepastian Pembayaran Ganti Rugi Tol Jogja Solo

Kepala Disparindag DIY Syam Arjayanti menjelaskan program tersebut sebagai salah satu sinergi lintas sektoral yang dilakukan untuk menekan laju inflasi di DIY. Pasalnya, lanjut Syam, tingkat inflasi di DIY masih tinggi di atas ketentuan nasional. "Dengan program ini diharapkan Januari-Maret hingga saat panen (April nanti) bisa mengendalikan harga beras yang mulai merangkak naik," katanya. 

Syam mengatakan saat panen raya nanti, program SPHP beras akan dievaluasi apakah tetap dilanjutkan atau tidak. Jika program tersebut tetap dilaksanakan saat panen raya, dikhawatirkan bisa berdampak pada kesejahteraan petani. "Tentu Program SPHP akan kami evaluasi saat penan raya nanti, jangan sampai program ini menekan harga sehingga kesejahteraan petani terganggu," katanya.

Soal pengawasan harga selama Program SPHP, kata Syam, Disperindag akan terus melakukannya. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi pedagang penerima Program SPHP menjual beras di atas ketentuan HET. "Tentu ada sanksi bagi pedagang yang menjual di atas HET, misalnya akan dicabut keikutsertaannya dalam Program SPHP. Harapannya untuk inflasi khususnya beras bisa dikendalikan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rute Bus Trans Jogja ke Malioboro, Prambanan dan Tugu Jogja, Jangan Salah Pilih

Jogja
| Rabu, 01 Mei 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement