Advertisement
Pangkas Biaya Perusahaan, Spotify Akan PHK Karyawan
Ilustrasi spotify -
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Spotify Technology SA, perusahaan streaming musik ternama, segera melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk memangkas biaya perusahaan paling cepat minggu ini.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (23/1/2023), rencana PHK ini membuat Spotify bergabung dengan sejumlah perusahaan teknologi lainnya, mulai dari Amazon.com Inc. hingga Meta Platforms Inc. yang PHK banyak karyawan sebelumnya.
Advertisement
"Meski rencana PHK ini akan direalisasikan secepatnya, belum ada kepastian jumlah dan posisi mana saja yang akan terkena dampak," kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut tanpa ingin disebutkan namanya.
BACA JUGA : Amazon Dikabarkan Mulai Proses PHK Pekan Ini
Sebelumnya, Spotify memberhentikan 38 staf dari studio podcast Gimlet Media dan Parcast pada Oktober 2022. Menurut laporan pendapatan kuartal III/2022 perusahaan streaming musik ini memiliki sekitar 9.800 karyawan.
Banyak perusahaan teknologi menambah jumlah karyawan mereka selama pandemi. Namun, pada akhirnya terpaksa melakukan pengurangan sebagai respons terhadap penurunan pendapatan iklan dan prospek ekonomi yang goyah.
Bahkan, perusahaan besar seperti Amazon.com, Meta dan Microsoft Corp. pun termasuk di antaranya yang mengumumkan pengurangan staf baru-baru ini, sementara induk perusahaan Google, Alphabet Inc. mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan memangkas sekitar 12.000 pekerjaan, lebih dari 6 persen dari jumlah tenaga kerjanya di seluruh dunia. Sampai saat ini, juru bicara Spotify menolak untuk berkomentar lebih jauh terkait masalah ini.
BACA JUGA : Bantah Isu PHK 1.000 Karyawan, Begini Penjelasan
Spotify membuat komitmen besar-besaran untuk podcasting mulai tahun 2019, hingga akhirnya perusahaan ini menghabiskan lebih dari satu miliar dolar untuk mengakuisisi jaringan podcast, perangkat lunak kreasi, layanan hosting, dan hak atas acara populer seperti The Joe Rogan Experience dan Armchair Expert.
Namun, investasi tersebut telah menguji kesabaran para investor. Saham-saham anjlok 66 persen tahun lalu karena para investor mempertanyakan kapan mereka akan mulai melihat keuntungan. Para eksekutif Spotify juga mengatakan pada Juni 2022 bahwa bisnis podcast akan menguntungkan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
Advertisement
Cuaca Jakarta Minggu: Pagi Berawan, Sore Berpotensi Hujan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Naik Lagi, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Tips untuk Investor Pemula Bisa Investasi Perak secara Aman
- Bapanas Pastikan Stok Gula Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
Advertisement
Advertisement




