Advertisement

Dahulukan Subsidi Motor Listrik, Presiden Jokowi: Untuk Mobil Listrik Belakangan

Anshary Madya Sukma
Kamis, 16 Februari 2023 - 15:27 WIB
Arief Junianto
Dahulukan Subsidi Motor Listrik, Presiden Jokowi: Untuk Mobil Listrik Belakangan Ilustrasi Presiden Joko Widodo mencoba sepeda motor listrik produksi PT Wijaya Manufakturing. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo memastikan kebijakan subsidi kendaraan listrik akan menyasar sepeda motor terlebih dulu. Sementara untuk mobil listrik, pemerintah masih meninjau ulang niatan tersebut. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jika mobil listrik diberikan insentif saat ini, maka akan membuat antrean permintaan menjadi lebih panjang. Singkatnya, presiden menyebutkan jika insentif dikucurkan saat ini, maka tenggat inden produk akan semakin panjang. 

Advertisement

"Tadi yang mobil-mobil listrik saya tanya antrinya ada yang setahun indennya. Apalagi diberi insentif. Tetapi tetap dalam perhitungan dan kalkulasi nanti," kata Jokowi dalam ajang IIMS 2023, Kamis (16/2/2023).

BACA JUGA: Bagaimana Nasib Subsidi Kendaraan Listrik?

Lebih lanjut, saat ditanya pembaruan mengenai realisasi subsidi kendaraan listrik. Jokowi menyampaikan hingga saat ini masih dalam proses hitung-hitungan oleh Kementerian Keuangan. 

"Insentif masih dihitung terus oleh Kementerian Keuangan. Berapa untuk mobilnya dan berapa untuk motor berapa. Tetapi tentu saja yang didahulukan akan yang motor dulu," tambahnya. 

Adapun, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk membuat ekosistem dari hulu hingga ke hilir. Dalam hal ini, Jokowi menyebut pembangunan rantai industri kendaraan listrik masih di upayakan mulai dari baterai kendaraan listrik. 

"Terus akan kami dorong ekosistem besar dari hulu sampai hilir untuk mobil listrik. Terus akan kami dorong dan kami sambungkan dengan pembangunan industri-industri yang berkaitan dengan EV baterai. Ini yang akan kami lakukan terus," jelasnya. 

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Indonesia perlu rekanan untuk menjadi raja baterai kendaraan listrik. Dalam hal ini, menurut Luhut, Australia menjadi kandidat terbaik untuk menjadi partner Indonesia.

Pasalnya, Australia merupakan negara dengan sumber litium luar biasa. Bahkan, Luhut menyebut "negara kangguru" tersebut memiliki setengah cadangan litium  di dunia.

"Kami sadar bahwa cita-cita menjadi "raja" baterai kendaraan listrik dunia bukan hal yang mudah. Maka dari itu rasanya perlu memiliki mitra kerjasama yang saling percaya dan mendukung, memberi masukan dalam mewujudkan regulasi yang lebih baik," tulis Luhut di Instagram, dikutip Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement