Advertisement
Berapa Target Investor Pasar Modal Tahun Ini? Berikut Penjelasan BEI DIY
Selasa, 11 April 2023 - 23:07 WIB
Abdul Hamied Razak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Yogyakarta menargetkan jumlah investor tahun ini bisa mencapai 175.000 investor. Hingga Februari lalu, jumlah investor pasar modal mencapai 153.454 investor.
Kepala BEI Perwakilan Jogja Irfan Noor Riza mengaku optimis target ini bisa tercapai. Menurutnya pertumbuhan ekonomi RI saat ini cenderung memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan kinerja pasar modal.
"Bicara target, kami optimis untuk jumlah investor pasar modal di DIY bisa mencapai 175.000 investor di akhir 2023 ini," ucapnya Selasa, (11/4/2023).
Dia menjelaskan jika perekonomian suatu negara tumbuh positif, tentu saja minat investor terhadap aset di negara tersebut akan meningkat. Pada 2022, kata Irfan, Gross Domestic Product (GDP) Indonesia tumbuh hampir 5%. Sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun lalu tumbuh 4,1% dibandingkan 2021.
"Bicara 2023 dimana proyeksi pertumbuhan ekonomi diprediksi 5,3 persen, kami melihat memang sampai dengan akhir Januari 2023, IHSG masih tumbuh 0,66 persen, artinya negara kita masih bertumbuh," ungkapnya.
Selain itu, kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia juga masih positif. "Net buy asing sebesar Rp334,9 miliar sampai awal 2023. Ini prospek yang sangat positif sekali," katanya.
Lebih lanjut dia berharap investor lokal, khususnya di DIY bisa semakin bertumbuh. Apalagi saat ini pemerintah tengah mendorong hilirisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor pertambangan dan mineral.
Program lainnya mendorong penggunaan produk lokal dengan target 95% tahun ini, akselerasi ekonomi digital, dan penguatan UMKM. "Ini tentunya merupakan sentimen positif untuk pertumbuhan pasar modal Indonesia dan di daerah khususnya di DIY," ujarnya.
Beberapa upaya akan dilakukan untuk mencapai target ini, di antaranya menumbuhkembangkan literasi dan inklusi pasar modal. Memperbanyak saluran edukasi, memperbanyak pendirian galeri investasi BEI.
"Saat ini kami mempunyai 51 galeri investasi dan target kami akan bertambah 10 galeri investasi BEI lagi sampai akhir tahun 2023 nanti. Program kami duta pasar modal yang kami luncurkan awal tahun 2023 juga menjadi semangat kami untuk semakin menumbuhkembangkan pasar modal di DIY," ucapnya.
BEI DIY juga akan menggandeng berbagai pihak, pemangku kepentingan, hingga komunitas pasar modal yang ada di DIY. Selain investor, BEI juga terus berupaya mendorong jumlah emiten di DIY. Saat ini baru tujuh emiten DIY yang melantai di pasar modal.
"Target kami ada satu emiten lagi akan muncul dari DIY di tahun 2023 ini. Secara keseluruhan, kami optimis, pasar modal di DIY akan terus bertumbuh."
"Bicara target, kami optimis untuk jumlah investor pasar modal di DIY bisa mencapai 175.000 investor di akhir 2023 ini," ucapnya Selasa, (11/4/2023).
Dia menjelaskan jika perekonomian suatu negara tumbuh positif, tentu saja minat investor terhadap aset di negara tersebut akan meningkat. Pada 2022, kata Irfan, Gross Domestic Product (GDP) Indonesia tumbuh hampir 5%. Sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun lalu tumbuh 4,1% dibandingkan 2021.
"Bicara 2023 dimana proyeksi pertumbuhan ekonomi diprediksi 5,3 persen, kami melihat memang sampai dengan akhir Januari 2023, IHSG masih tumbuh 0,66 persen, artinya negara kita masih bertumbuh," ungkapnya.
Selain itu, kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia juga masih positif. "Net buy asing sebesar Rp334,9 miliar sampai awal 2023. Ini prospek yang sangat positif sekali," katanya.
Lebih lanjut dia berharap investor lokal, khususnya di DIY bisa semakin bertumbuh. Apalagi saat ini pemerintah tengah mendorong hilirisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor pertambangan dan mineral.
Program lainnya mendorong penggunaan produk lokal dengan target 95% tahun ini, akselerasi ekonomi digital, dan penguatan UMKM. "Ini tentunya merupakan sentimen positif untuk pertumbuhan pasar modal Indonesia dan di daerah khususnya di DIY," ujarnya.
Beberapa upaya akan dilakukan untuk mencapai target ini, di antaranya menumbuhkembangkan literasi dan inklusi pasar modal. Memperbanyak saluran edukasi, memperbanyak pendirian galeri investasi BEI.
"Saat ini kami mempunyai 51 galeri investasi dan target kami akan bertambah 10 galeri investasi BEI lagi sampai akhir tahun 2023 nanti. Program kami duta pasar modal yang kami luncurkan awal tahun 2023 juga menjadi semangat kami untuk semakin menumbuhkembangkan pasar modal di DIY," ucapnya.
BEI DIY juga akan menggandeng berbagai pihak, pemangku kepentingan, hingga komunitas pasar modal yang ada di DIY. Selain investor, BEI juga terus berupaya mendorong jumlah emiten di DIY. Saat ini baru tujuh emiten DIY yang melantai di pasar modal.
"Target kami ada satu emiten lagi akan muncul dari DIY di tahun 2023 ini. Secara keseluruhan, kami optimis, pasar modal di DIY akan terus bertumbuh."
Advertisement
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Waspada Investasi Tutup 6.000 Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong
- Serangan Siber BSI Celahnya Ternyata dari Komputer yang Sudah Usang
- Long Weekend, PHRI DIY: Kenaikan Wisatawan Tak Signifikan
- Uang yang Beredar di Indonesia pada April Capai Rp8.350,4 Triliun
- 8 Calon Dewan Komisioner OJK, Yuk Cek Profilnya di Sini
Advertisement

Belasan Orang Jadi Korban Kecelakaan di Jalan Wonosari-Semanu Gunungkidul
Gunungkidul
| Jum'at, 09 Juni 2023, 09:37 WIB
Advertisement

Punya Nyali? Coba Kunjungi Destinasi Wisata Jembatan Kaca Terbesar di Dunia Ini
Wisata
| Kamis, 08 Juni 2023, 23:57 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Kabar Gembira! Sepanjang Tahun Ini Kunjungan Turis Asing ke DIY Terus Meningkat
- Hati-Hati! Ini Daftar Pegadaian Berizin dan Tidak Berizin di DIY
- DPR dan Pemerintah Sepakat Naikkan Target Rasio Perpajakan 2024
- Kemenkeu Temukan Praktik Monopoli Bank BUMN untuk Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
- Kadin: Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Tidak Akan Menanjak
- Pangan Salah Satu Penyebab Inflasi, Ini Upaya Disperindag DIY Stabilkan Harga
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kian Murah, Ini Rinciannya
Advertisement
Advertisement