Advertisement
Selama Maret 2023, Uang Beredar di Masyarakat Melambat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) dalam Laporan Analisis Uang Beredar mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2023 tetap tumbuh positif, meski melambat dari bulan sebelumnya.
Dalam tersebut tercatat posisi M2 pada Maret 2023 sebesar Rp8.293,6 triliun atau tumbuh 6,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Jumlah uang beredar tersebut tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,9% yoy.
Advertisement
“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit [M1] sebesar 4,8 persen yoy dan uang kuasi sebesar 8,0 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Kamis (27/4/2023).
Tercatat, M1 yang terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu, tumbuh melambat, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,6% yoy.
Jika dirincikan, giro rupiah tercatat tumbuh 7,8% yoy, tumbuh melambat jauh dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 13,6% yoy.
Sementara itu, dana float uang elektronik pada Maret 2023 tercatat mencapai Rp10,7 triliun, terkontraksi 4,5% yoy, membaik dari kontraksi 20,8% pada Februari 2023.
Lebih lanjut, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 47,2% terhadap M1, tercatat sebesar Rp2.153,3 triliun pada Maret 2023, tumbuh melambat sebesar 2,7% yoy, dari bulan sebelumnya 3,5% yoy.
Komponen yang kartal yang beredar di masyarakat tercatat sebesar Rp832,9 triliun atau tumbuh 5,1% yoy pada Maret 2023, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,2% yoy.
Selain itu, uang kuasi dengan pangsa 44,7% dari M2, tercatat sebesar Rp3.708,3 triliun pada Marett 2023, melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,7% yoy.
Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro valas yang melambat menjadi sebesar 24,0% yoy pada Maret 2023, dari 35,8% yoy pada Februari 2023.
Tabungan lainnya juga tumbuh melambat sebesar 4,8% yoy pada Maret 2023, setelah tumbuh 7,6% pada Februari 2023.
Simpanan berjangka pada Maret 2023 tumbuh sebesar 5,0% yoy, naik tipis dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,9% yoy.
Di sisi lain, komponen surat berharga selain saham dengan pangsa 0,3% terhadap M2 terkontraksi sebesar 11,3% yoy, turun signifikan dari Februari 2023 yang masih tumbuh sebesar 8,6% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Ini Rangkuman Detik-Detik Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Pengusaha Solo, Rudy Indijarto, Halalbihalal Bareng Puluhan Anak Yatim Piatu
- Berkat Sop Duren, Musrenbang Kelurahan Sine Sragen Kini Lebih Tepat Sasaran
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement