Advertisement
Nilai Ekspor DIY Melesat 3,74%, Paling Tinggi ke AS

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat nilai ekspor Maret 2023 mencapai 41,6 juta dolar atau naik 3,74% dibandingkan Februari 2023.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan nilai impor Maret 2023 ini menjadi yang tertinggi selama tiga bulan terakhir, di mana ekspor Januari nilainya 36,8 juta dolar dan Februari 2023 nilainya 40,1 juta dolar.
Advertisement
BACA JUGA: Luar Biasa! Nilai Ekspor di DIY Naik 8,97%
"Ekspor DIY pada Maret 2023 tercatat 98,80% adalah ekspor barang-barang hasil industri pengolahan," ucapnya dalam konferensi pers pekan lalu.
Sementara negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Amerika Serikat (AS) dengan nilai 15,9 juta dolar dengan andil 38,22%. Disusul Jerman dan Jepang dengan nilai yang sama 3,1 juta dolar dengan andil 7,45%. Selanjutnya Australia hingga Malaysia dengan nilai di bawah 3 juta dolar.
"Berdasarkan kawasannya 29,33% ini adalah ke Uni Eropa dengan nilai 12,2 juta dolar dan ke Asean dengan nilai 1,1 juta dolar mencapai 2,64%," lanjutnya.
Dari sisi komoditas ekspor terbesar adalah pakaian jadi bukan rajutan dengan nilai 16,2 juta dolar dengan andil 38,94%, lalu perabot, penerangan rumah dengan nilai 4,6 juta USD dengan andil 11,06%. Disusul barang-barang dari kulit dengan nilai 3,9 juta dolar dengan andil 9,38%.
BACA JUGA: Ekspor Produk dari Sleman Tembus Rp1,2 Miliar selama 2022
"Selanjutnya barang-barang rajutan hingga kertas/karton dengan nilai di bawah 4 juta dolar dengan andil di bawah 10%," jelasnya.
Impor Melesat 34,34%
Impor DIY Maret 2023 nilainya mencapai 13,3 juta dolar atau meningkat 34,34% dibandingkan Februari 2023. Jika dilihat secara tahunan, impor turun 3,62%.
"Nilai sama dengan Januari dan lebih tinggi dibandingkan Februari. Kalau dibandingkan Maret tahun sebelumnya impor sedikit lebih rendah," paparnya.
Impor paling banyak dari Tiongkok dengan nilai 5,2 juta dolar dengan andil 39,10%, AS sebesar 2,7 juta dolar dengan andil 20,30%, disusul Hongkong 1,7 juta dolar dengan andil 12,78%.
"Secara ringkas pemasok tiga besar Januari - Mare dari Tiongkok 12,8 juta dolar dengan andil 35,07%, kedua AS 6,2 juta dolar dengan andil 16,99%, dan Hongkong 5,6 juta dolar dengan andil 15,34%."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement