Advertisement
OJK Sebut Sebagian Masyarakat Beli Tiket Konser Lewat Pinjol
Advertisement
Harianjogja.com, EKBIS—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sebagian masyarakat memanfaatkan pinjaman online (pinjol) untuk memenuhi gaya hidupnya. Mulai dari membeli tas, gadget hingga beli tiket konser.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.
Advertisement
Dia menjelaskan berdasarkan hasil survei, kelompok terbesar korban penipuan pinjol adalah guru, dan perempuan ada di urutan kedua. Ada banyak faktor yang menyebabkan orang terjebak pinjol. Pertama faktor ketidaktahuan karena tidak bisa membedakan penyedia jasa keuangan yang legal dan ilegal.
Kedua, berdasarkan survei, sebagian besar korban pinjol sebelumnya sudah terlilit utang. Dan korbannya lebih banyak perempuan karena penggunaan uang pinjol untuk kebutuhan gaya hidup.
Baca juga: Viral Bunda Corla Main Filter Pilih-pilih Agama di TikTok, Responsnya Menohok
"Sekarang kan zaman sosial media, jadi orang cenderung bagaimana caranya terlihat keren. Kadang juga untuk beli tiket konser itu pakai Pinjol. Sekarang juga ramai paylater juga konsumtif banyak beli lain-lain," ujarnya dalam acara Literasi dan Inklusi Keuangan di Royal Ambarrukmo Hotel, Jumat (12/5/2023).
Utang untuk memenuhi kebutuhan yang konsumtif, dan tidak ada pemasukan yang jelas akan menjadikan utang berkepanjangan. Kondisi ini akan sangat menyusahkan, bahkan ada yang sampai bunuh diri. Belum lagi akan dipermalukan oleh pinjol ilegal tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan, program apapun jika ingin berhasil harus selalu menyasar perempuan. Dan saat ini sekitar 12% kepala rumah tangga adalah perempuan, mereka menjadi orang tua tunggal. Oleh karena itu, inklusi keuangan diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan perempuan.
"Karena ada survei juga mengatakan perempuan yang mempunyai akses inklusi keuangan itu akan menggunakannya untuk kepentingan keluarga dan anak-anak. Jadi sebenarnya perempuan itu very noble, baik terus kemudian mendahulukan kepentingan keluarga. Itu harus kita support," ucapnya.
Level pertama yang harus dilakukan adalah memberikan literasi terlebih dahulu. Setelah terliterasi dengan baik, baru inklusi.
"Kemudian menggunakan untuk usaha dan bagaimana meningkatkan kesejahteraannya. Itu adalah tahapan yang kita mau dorong perempuan ke sana."
Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto menyampaikan akan terus membantu di dalam mendorong industri keuangan yang berkeadilan, berkelanjutan, untuk Indonesia yang lebih baik. Ia meyakini sektor keuangan yang akan menggerakkan dan menjadi contoh tata kelola yang lebih baik dari sektor riil dan imajiner.
Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan literasi keuangan agar tidak terjebak pinjol. "Mari sama-sama tingkatkan literasi, edukasi, karena ini penting sekali. Jangan sampai tetangga kita, kita saudara kita kena pinjol," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Program Makan Bergizi Gratis Incar Pengusaha Kuliner Lokal, PPJI DIY: Baru Penawaran Sewa Dapur
- Ombudsman Sebut Pengaturan Pupuk Bersubsidi Perlu Payung Hukum
- Luhut Sebut Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Awal 2025 Kemungkinan Ditunda
- 4 Keuntungan Memakai Rak Dapur Terbuka di Rumah
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
Advertisement
Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 5 Desember 2024, Makan Bergizi Gratis, Tol Jogja-Solo, hingga Gus Miftah Minta Maaf
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun KAI Wisata Siapkan Kereta Java Priority Jurusan Jakarta-Jogja
- Pinjol dan Judi Online Berefek Domino pada Industri Asuransi Umum
- Janur Resto Malyabhara Hotel Luncurkan Christmas Dinner Istimewa untuk Libur Akhir tahun
- Bank BPD DIY Pererat Silaturahmi dengan Purnabakti
- Okupansi Hotel DIY Libur Akhir Tahun, PHRI DIY Andalkan Rombongan Sekolah dan Perusahaan
- Resmi! Pemerintah Terbitkan Aturan Soal Formula Kenaikan UMP 2025
- Disperindag DIY Gelar Business Matching Gerakan Bangga Buatan Jogja di Galeria Mall
Advertisement
Advertisement