Advertisement
BEI DIY Dorong UMKM Bisa Melantai di Pasar Modal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Yogyakarta mendorong UMKM di DIY untuk melantai di bursa atau Initial Public Offering (IPO). Kepala BEI Perwakilan Yogyakarta Irfan Noor Riza mengatakan di DIY perusahaan kelas UMKM jumlahnya sangat banyak.
Sebagian masih belum tahu jika pasar modal bisa dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan. Koordinasi terus dilakukan bersama dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY yang ada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengembangkan galeri investasi yang ada di kampus.
Advertisement
BACA JUGA : BEI DIY Targetkan Satu Emiten Go Public Lagi Tahun Ini
"Kami sudah survei berkunjung ke kampus yang sudah ada galeri investasinya, mereka ternyata sudah punya program inkubator UMKM," ucapnya ditemui di kantornya, Kamis,(25/5/2023).
Langkah-langkah agar UMKM bisa IPO akan dimulai melalui inkubator UMKM naik kelas. Diharapkan akhir tahun ini sudah bisa terbentuk di kampus dan non kampus.
"Sehingga bisa menjembatani UMKM DIY IPO, kami inkubasi bersama, besar dan IPO. Saat ini sudah ada tujuh perusahaan dari DIY yang IPO. Mulai dari perhotelan, food and beverage, start up, dan UMKM. Semangat kami sesuai dengan semangat Kemenparekraf dorong UMKM," jelasnya.
Namun UMKM tidak hanya sekedar IPO, maka BEI bergandengan dengan FKIJK membuat UMKM naik kelas terlebih dahulu. Kerja sama juga dilakukan dengan Dinas Koperasi dan UMKM. Jika UMKM sudah besar diharapkan bisa lolos untuk go publik.
BACA JUGA : Investasi Pasar Modal Jogja Capai 153.454 Investor
Lebih lanjut dia mengatakan, BEI DIY menargetkan dalam satu tahun setidaknya ada satu perusahaan DIY yang IPO. Jika pasar modal ibarat minimarket, semakin banyak yang IPO akan semakin banyak produk di etalase yang bisa dibeli.
"[untuk saham dilepas] Saya lihat banyak perusahaan di angka 26 persen dari total kepemilikan. Kemudian ada dana yang didapat tergantung size perusahaan tersebut. Ada underwriter yang akan bantu [hitung] berapa besar perusahaan ini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement

Pemkab Terapkan Layanan Tiket Online Beti Sakebon di Pantai Selatan Bantul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Januari-Agustus 2025, Stasiun Lempuyangan Berangkatkan 1,8 Juta Penumpang
- Harga Emas Antam 16 September 2025 Naik, Rp2.181.000 per Gram
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Trump Turunkan Tarif Mobil dari Jepang 15 Persen per Hari Ini
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
Advertisement
Advertisement