Advertisement
Kinerja Perbankan DIY Tumbuh, Syariah Jadi PR

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kinerja perbankan di DIY secara umum berada dalam kondisi yang baik. Aset dan kredit UMKM mengalami pertumbuhan hingga triwulan 1 2023. Meski demikian, layanan bank syariah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Parjiman mengatakan terjadi pertumbuhan kredit UMKM jika dilihat secara year on year (yoy) dari Februari 2023 ke Maret 2023. Pada Februari 2023, kredit UMKM Rp25,895 triliun dan Maret meningkat menjadi Rp26,855 triliun.
Advertisement
BACA JUGA: Duh, Jumlah BPR Susut 15 Bank dalam 3 Bulan
Sementara dari sisi aset perbankan juga mengalami peningkatan dari Rp100,929 triliun pada Februari 2023 menjadi Rp101,241 triliun pada Maret 2023.
Rasio Non Performarming Loan (NPL) atau angka kredit macet juga mengalami perbaikan kualitas yaitu dari sebesar 3,74% pada Februari 2023 turun menjadi 3,64 % pada Maret 2023. Begitu juga untuk Loan Deposit Ratio (LDR) Maret 2023 63,81% mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan bulan Februari 2023 (63,03%).
Meski kondisi perbankan di DIY menunjukkan kondisi yang baik namun untuk segmen syariah masih menjadi PR besar. Jika dibandingkan dengan bank umum, akses masyarakat terhadap produk-produk syariah masih minim.
Menurut Parjiman, hal itu karena perbankan syariah belum memberikan layanan atau produk yang berbeda dan yang lebih mudah dari bank umum. Seperti produk m-banking atau e-banking yang belum menyajikan fiture-fiture menarik dan lebih mudah.
BACA JUGA: Masyarakat Harus Lebih Berani Menabung di Bank
"Maka OJK bersama Komite Nasional Keuangan Ekonomi Syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah, dan Ikatan Ahli Ekonomi Syariah, membuat program bersama untuk melakukan literasi pada masyarakat," katanya saat menggelar Media Gathering bersama wartawan DIY di Balikpapan, belum lama ini.
Tidak hanya itu, pada 2023 ini OJK juga bekerja sama dengan Forum Studi Komunikasi Islam untuk membuat duta literasi syariah. Para calon duta ini diberikan training lalu diterjunkan ke masyarakat. "Diturunkan seperti ke masjid, pondok pesantren untuk memberikan literasi seputar perbankan syariah," katanya.
Namun kesadaran untuk mengakses layanan perbankan syariah menurutnya perlu dimulai dari diri sendiri. "Jangan hanya jadi penonton tetapi pemain," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement

Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Trump Turunkan Tarif Mobil dari Jepang 15 Persen per Hari Ini
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
Advertisement
Advertisement