Duh, Jumlah BPR Susut 15 Bank dalam 3 Bulan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) di Indonesia mengalami penyusutan. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, jumlah BPR menurun 15 entitas.
Berdasarkan laporan Statistik Perbankan OJK, terdapat 1.426 BPR di Indonesia per Maret 2023. Jumlahnya susut 15 entitas jika dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2022 sebesar 1.441 BPR.
Advertisement
BACA JUGA: Perbarindo DIY Klaim Minat Masyarakat Jadi Nasabah BPR dan BPRS Meningkat
Penurunan banyak terjadi pada BPR yang mempunyai aset antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar, yakni berkurang 11 BPR. Kemudian, BPR yang mempunyai aset Rp1 miliar hingga Rp5 miliar berkurang 4 entitas.
Saat ini jumlah BPR di Indonesia masih didominasi oleh BPR dengan aset di atas Rp10 miliar yang jumlahnya mencapai 1.324 entitas. Jumlah BPR dengan aset antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar mencapai 74 entitas.
Lalu, BPR dengan aset Rp1 miliar hingga Rp5 miliar mencapai 26 entitas. Kemudian, BPR yang mempunyai aset di bawah Rp1 miliar hanya ada 2 entitas.
Meskipun jumlahnya berkurang, namun aset BPR di Indonesia tumbuh 6,39 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp181,6 triliun pada Maret 2023. BPR sendiri telah menyalurkan kredit Rp132,6 triliun pada Maret 2023, naik 9,76 persen yoy.
BACA JUGA: Tandatangani Kerja Sama Apex, BPD DIY Gandeng 15 BPR/BPRS DIY
Dana pihak ketiga (DPK) BPR juga naik 6,21 persen yoy menjadi Rp127,08 triliun pada Maret 2023.
Merosotnya jumlah BPR di Indonesia terjadi seiring dengan dorongan konsolidasi dari regulator. "Konsolidasi bank adalah salah satu kebijakan utama saya sampai lima tahun ke depan. Ini akan terjadi termasuk pada BPR," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
OJK memang mendorong agar BPR konsolidasi karena jumlahnya saat ini tidak efisien. Menurutnya, beberapa pemilik BPR, baik individu maupun perusahaan, diketahui bisa memiliki hingga 10 BPR.
OJK menargetkan agar jumlah BPR semakin menciut. "Dalam lima tahun ke depan jadi hanya 1.000 BPR, hasil dari konsolidasi dan penutupan BPR yang bermasalah," ujar Dian.
BACA JUGA: Direktur Utama Bank Bantul Tiba-tiba Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Tedy Alamsyah mengatakan asosiasi juga telah menjalankan berbagai dorongan agar BPR berkonsolidasi.
"Kami menarik investor dan partner strategis lainnya untuk masuk ke industri," kata Tedy kepada JIBI. Dengan masuknya investor dan partner strategis, BPR diharapkan bisa berkonsolidasi.
Asosiasi juga terus mengedukasi para pemegang saham BPR untuk meningkatkan modalnya. "Ini dilakukan untuk memperkuat daya saing BPR dan mampu mengembangkan produk berbasis teknologi informasi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Road to Hakordia, Stan Inspektorat DIY Hadir di Jogja Ekraf Week 2024
- Tarif Pelayanan Penumpang Dipangkas 50% selama Libur Natal dan Tahun Baru
- Indonesia Segera Realisasikan Investasi US$8,5 dari 10 Perusahaan di Inggris
- Harga Emas Antam Naik Rp21.000 Hari Ini, Sabtu 23 November 2024, Pergram Dibanderol Rp1.541.000
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
- OJK DIY: Ada 7 Alasan Pelajar dan Mahasiswa Mudah Terjerat Judi Online
- Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..
Advertisement
Advertisement