Ekspor DIY Melonjak 32,17 Persen di Mei 2023, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekspor DIY pada Mei 2023 mencapai 41,5 juta dolar atau naik 32,17% dibandingkan April 2023 sebesar 31,4 juta dolar atau month to month (mtm). Impor juga melonjak 66,20% dengan nilai 11,8 juta dolar dari April 7,1 juta dolar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti mengatakan sejak akhir 2022 hingga pertengahan 2023 kondisi perdagangan dunia sedang tidak stabil. Sehingga ekspor dan impor DIY naik turun.
Advertisement
BACA JUGA : Nilai Ekspor DIY Melesat 3,74%, Paling Tinggi ke AS
Para pelaku ekspor dan impor global cenderung wait and see, sehingga tidak bisa mendapatkan PO [pre order] tahunan, melainkan PO bulanan. Pembeli tidak berani menyimpan stok terlalu banyak.
"Jika Mei 2023 terjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar 32,17%, salah satunya karena pada awal Januari-April terjadi penurunan ekspor dibandingkan 2022. Sehingga terlihat tinggi dibandingkan bulan sebelumnya," paparnya, Jumat (7/7/2023).
Tren kenaikan ekspor untuk bulan-bulan selanjutnya belum bisa dipastikan, sebab kondisi global belum stabil. Disperindag melakukan beberapa kebijakan dan program agar neraca perdagangan tetap positif.
Kegiatan dari hulu ke hilir dikoordinasikan dengan berbagai stakeholder baik pemerintah dan swasta, baik di kabupaten kota, provinsi hingga pusat agar kinerja ekspor DIY tetap bisa meningkat di setiap tahunnya.
"Kegiatan seperti peningkatan kapasitas dan kualitas produk, standarisasi produk, promosi produk, peningkatan kapasitas SDM [sumber daya manusia] pelaku usaha terkait soft skill terus dilakukan agar produk dari DIY terus berdaya saing di pasar global, dimana saat ini permintaan produk semakin ketat," jelasnya.
BACA JUGA : Pakaian Dalam Jadi Produk Fesyen Ekspor Tertinggi di DIY
Disisi lain untuk impor trennya akan sejalan dengan kenaikan ekspor. Sebab impor di DIY sebagian besar berupa bahan baku dan bahan penolong untuk kegiatan ekspor.
"Fasilitasi kegiatan impor dalam bentuk konsultasi dan pendampingan tetap dilakukan agar kegiatan ekspor tidak terkendala, tetapi disisi lain kami terus mensosialisasikan penggunaan bahan baku dan bahan penolong dari produk dalam negeri," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BP Tapera Salurkan Pembiayaan Rumah FLPP Rp17,24 Triliun untuk 33 Provinsi
- Bank Mandiri Siap Penuhi Ketentuan Pemblokiran Rekening Judi Online
- Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini, dari Ukuran 0,5 Gram hingga 1 Kg
- Pertumbuhan Ekonomi RI Menguat, Tekstil Negara Maju Serbu Pasar Domestik
- Kembangkan Wisata Halal, Jumlah Hotel Syariah di Indonesia Naik 500%
Advertisement

2 Panel Surya Dipasang di Sentolo dan Panjatan, Kurangi Biaya Operasional Pertanian Bawang Merah
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- Jaga Stabilitas Sistem Perbankan, LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan
- LPS Bakal Tindak Pelaku Fraud Sampai Hidupnya Susah
- Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun, Ada Apa?
- Isi Bensin Semakin Mudah, Bisa Patungan dengan MyPertamina
- Begini Keuntungan dan Risiko Menabung di BPR
- Transaksi Kripto Terus Merosot 3 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
- BPD DIY Terima Penghargaan BPD Terbaik Kategori Sedang dalam Ajang BUMD Award 2023
Advertisement
Advertisement