Advertisement
Kemendag Bakal Tindak Pedagang yang Jual MinyaKita Bundling, Ini Sanksinya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penjual produk Minyakita secara bundling dengan produk lain akan ditindak tegas. Masyarakat diminta segera melaporkan jika menemukan praktik tying tersebut.
Praktik tying adalah upaya yang dilakukan pihak penjual yang mensyaratkan konsumen untuk membeli produk kedua saat konsumen membeli produk pertama.
Advertisement
"Kami kenakan sanksi, diinfokan saja kalau ada bundling," kata Plt Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang, saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (10/7/2023).
BACA JUGA: Dugaan Praktik Curang Penjualan Migor di Jogja Berujung Penyelidikan
Moga menyebut dua sanksi telah disiapkan untuk menindak pihak yang melanggar penjualan minyak goreng kemasan harga murah tersebut. Sanksi pertama, Kemendag akan memberikan teguran secara tertulis kepada pihak yang melanggar.
Apabila sanksi berupa teguran tak membuat pihak terkait jera, Moga mengatakan Kemendag tidak akan segan untuk mencabut izin usaha mereka.
Moga menekankan bahwa harga penjualan Minyakita harus sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter. Dia mengimbau agar distributor (D1) hingga pengecer (D2) tidak menjual melebihi dari harga yang ditentukan tersebut.
Selain itu, Moga mengingatkan bahwa Minyakita tidak boleh dijual melalui platform online baik di e-commerce maupun media sosial seperti TikTok.
Kendati demikian, dia mengakui sejumlah penjual di platform online kerap mengubah kata kunci produknya dalam penjualan minyak goreng harga murah tersebut.
Oleh karena itu, dia meminta agar masyarakat juga berperan dengan melaporkan apabila masih menemukan produk minyak goreng kemasan harga murah di platform online.
"Kalau dapat keyword itu infokan ke kita, atau ke TikTok supaya di-takedown," ucap Moga.
Dia menyebutkan Kemendag juga telah bekerja sama dengan Indonesian E-Commerce Association (idEA) untuk melakukan pengawasan penjualan yang melanggar aturan tersebut. Menurutnya, idEA juga melakukan koordinasi terkait aturan tersebut kepada para anggota e-commerce.
Ketua Umum idEA, Bima Laga, mengatakan pihaknya siap melakukan take down akun-akun yang dilaporkan masih menjual Minyakita di platform e-commerce.
Dia menegaskan bahwa para anggota e-commerce mereka telah memahami penjualan bersyarat atau bundling merupakan bentuk pelanggaran Undang-Undang persaingan usaha.
"Dengan munculnya kasus seperti Minyakita ini setiap usaha yang beririsan pasti akan lebih berhati-hati," kata Bima kepada Bisnis, Selasa (12/7/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Berikut Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Haji DIY, Kloter 47 Berangkat 24 Mei
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Rayakan HUT Ke-34, BPR Profidana Paramitra Optimistis Terus Berkembang
- Rakernas IMA 2024, Menguatkan Kesejahteran Ekonomi Semua Lapisan Masyarakat
- Investor yang Bangun Pabrik Sepeda Motor Listrik di Jateng Berasal dari China
- 11 Bank Bangkrut di Awal 2024, Begini Nasib Isi Rekening Milik Nasabah
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
Advertisement
Advertisement