Advertisement
Ini Upaya OJK DIY Dorong Literasi Keuangan di Perguruan Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyebut mahasiswa menjadi salah satu target prioritas kegiatan literasi dan inklusi keuangan tahun ini.
BACA JUGA: OJK Catat Pembiayaan Pinjol Meningkat
Advertisement
Kepala OJK Perwakilan DIY, Parjiman mengatakan upaya tersebut dilakukan melalui kolaborasi dan menjalin aliansi strategis dengan universitas, serta komunitas-komunitas mahasiswa untuk menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (ToT).
"Dengan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, kami akan menggiatkan berbagai kegiatan edukasi keuangan kepada segmen mahasiswa untuk mendukung peningkatan literasi keuangan masyarakat," paparnya, Senin (17/7/2023).
Melalui kegiatan ToT ini diharapkan saat mahasiswa berada di tengah-tengah masyarakat akan menjadi agen literasi dan inklusi keuangan. Selain itu, OJK juga memanfaatkan infrastruktur keuangan yang ada dan mendorong pelaksanaan metode pembelajaran mandiri melalui Learning Management System Edukasi Keuangan.
"Dapat diakses melalui lmsku.ojk.go.id serta melaksanakan kegiatan edukasi keuangan ke beberapa kampus di DIY dengan memanfaatkan SiMolek Edutainment," jelasnya.
Menurutnya SNLIK terbagi dalam beberapa kategori survei. Seperti berdasarkan tingkat pendidikan. Tingkat literasi di perguruan tinggi respondennya merupakan sampling responden dari kalangan mahasiswa dengan jenjang pendidikan S1 sampai S3.
Ada juga kategori survei berdasarkan pekerjaan yang antara lain meliputi kelompok pelajar dan mahasiswa. "Berdasarkan kategori ini data tingkat literasi keuangan tercatat meningkat dalam tiga periode survey yaitu tahun 2016 sebesar 23,40%, tahun 2019 sebesar 31,69% dan tahun 2022 sebesar 47,56%," ungkapnya.
Lebih lanjut dia menekankan SNLIK adalah survei, bukan sensus. Di mana data yang didapatkan berdasarkan hasil sampel. Diharapkan bisa menggambarkan kondisi nasional pada masing-masing tingkat pendidikan dengan margin error 1%.
"Setelah dibandingkan dengan empat periode survei, naik turunnya suatu data merupakan hal yang wajar karena sampel diambil secara random sehingga dapat menggambarkan tingkat literasi di masyarakat." katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Bertemu 1.000 Kiai, Anies-Cak Imin Optimistis Menang di Tapal Kuda Jatim
- Lereng Gunung Orak-arik Trenggalek Terbakar, Pemadaman Terkendala Akses Jalan
- Percobaan Pencurian dan Penusukan, Penjaga Toko Emas di Boyolali Sempat Melawan
- Potret Serunya Lomba Tarik Lokomotif Seberat 80 Ton di KAI Daop 6 Yogyakarta
Berita Pilihan
- BP Tapera Salurkan Pembiayaan Rumah FLPP Rp17,24 Triliun untuk 33 Provinsi
- Bank Mandiri Siap Penuhi Ketentuan Pemblokiran Rekening Judi Online
- Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini, dari Ukuran 0,5 Gram hingga 1 Kg
- Pertumbuhan Ekonomi RI Menguat, Tekstil Negara Maju Serbu Pasar Domestik
- Kembangkan Wisata Halal, Jumlah Hotel Syariah di Indonesia Naik 500%
Advertisement

Apiku, Komunitas Bentukan Bawaslu Kulonprogo untuk Pengawasan Pemilu
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Mau Buka Usaha? Simak 10 Tips Sederhana Merancang Rencana Bisnis yang Sukses
- Perwakilan TikTok Indonesia Klaim 7 Juta Kreator Kehilangan Pendapatan
- Gelar Makan Malam & Fashion Show, Swiss-Belboutique Kenalkan Chadis Rooftop untuk Event Berkelas
- Dipantau Khusus! Ini 17 Kode Huruf Emiten Bermasalah Bagi Saham
- Resesi Dikhawatirkan Jokowi dan Sri Mulyani Tak Terbukti, Ini Alasannya
- Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian Turun Rp6000 Menjadi Rp1.093 Juta per Gram
- TikTok Dilarang Jualan, Ini Bedanya Social Commerce dan E-Commerce
Advertisement
Advertisement