Advertisement

Pertamax Bakal Disubsidi, Pakar: Kalau Tujuannya Tekan Polusi, Kurang Pas!

Anisatul Umah
Rabu, 30 Agustus 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Pertamax Bakal Disubsidi, Pakar: Kalau Tujuannya Tekan Polusi, Kurang Pas! Ilustrasi Uji Emisi kendaraan bermotor - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi mengatakan rencana pemberian subsidi untuk BBM jenis bensin RON 92 atau Pertamax guna menekan emisi di sektor transportasi kurang tepat. Pasalnya, Pertamax belum termasuk sebagai BBM standar yang ramah lingkungan.

Sesuai standar, kata dia, EURO 4 (RON 95-98) seperti Pertamax Turbo adalah BBM yang masuk dalam kategori ramah lingkungan. Sehingga jika tujuan subsidi Pertamax untuk mencapai BBM ramah lingkungan, maka target tersebut belum tercapai.

Advertisement

"Kalau agar masyarakat pindah ke bensin ramah lingkungan menurut saya kurang tepat. karena RON 92 ini belum termasuk standar ramah lingkungan," ucapnya, beberapa hari lalu.

Jika subsidi diberikan ke Pertamax, menurutnya bisa menekan disparitas harga dengan Pertalite yang memiliki nilai subsidi cukup besar. Apabila disparitas harganya tidak terlalu tinggi masyarakat akan pindah ke Pertamax dengan sukarela.

"Kalau selisih harga enggak terlalu tinggi konsumen akan sukarela kok pindah ke Pertamax karena Pertamax kualitasnya lebih baik dari Pertalite. Tetapi kalau tujuannya agar pindah ke kriteria ramah lingkungan, tidak tepat," ujar dia.

BACA JUGA: Harga BBM Naik untuk yang Nonsubsidi

Selain itu, komitmen pemerintah dalam membatasi pembelian Pertalite, menurut dia, juga tidak tegas. Sebab pembatasan menggunakan aplikasi tidak semua orang bisa mengaksesnya.

"Pemerintah mau membatasi Pertalite agar tepat sasaran, atur saja yang boleh beli Pertalite adalah sepeda motor, angkutan andong, barang, dan orang. Di luar itu harus pindah ke Pertamax," ucap dia

Melansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji opsi pemberian subsidi Pertamax.

Opsi ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan BBM dengan nilai oktan lebih tinggi yang rendah emisi.

Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan hal itu dilakukan terkait peningkatan kualitas BBM guna menekan polusi udara, khususnya di Jakarta.

Secara teknis, kata Dadan, semakin tinggi angka oktan BBM maka akan semakin bagus pembakarannya sehingga emisi yang dihasilkan dari penggunaan BBM tersebut akan semakin sedikit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Minggu 28 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu

Jogja
| Minggu, 28 April 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement