Advertisement
Harga Beras Diperkirakan Masih Jadi Pemicu Inflasi Oktober 2023
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Tingginya harga beras diperkirakan masih akan jadi pemicu inflasi DIY pada Oktober 2023. Sebab jika hujan terjadi pada November 2023 maka panen baru dimulai pada Februari 2023.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut harga beras identik dengan ketersediaan dan kebutuhan. Ketersediaan ditopang oleh produksi dan pasokan dari luar. Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan di akhir tahun kebutuhan beras lebih tinggi daripada produksinya.
Advertisement
"Kemungkinan iya [inflasi Oktober dipengaruhi harga beras]. Gula pasir juga kemungkinan tapi semoga enggak ya," ucapnya, Kamis (12/10/2023).
Alternatif terakhir untuk menstabilkan harga beras adalah dengan pilihan terakhir impor. Tambahan impor beras 1,5 juta ton oleh pemerintah menurutnya cukup berdampak membuat harga lebih stabil.
"Ini alternatif terakhir ya, kalau mau turun ya impor. Tetapi kan kasihan petani ya ini kesempatan harga tinggi, petani merasakan harga tinggi. Tapi di sisi lain konsumen kalau harganya naik juga akan tertekan juga," jelasnya.
Operasi pasar menjadi salah satu upaya menstabilkan harga, di mana Disperindag masih mengandalkan pasokan dari Bulog untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
BACA JUGA: Dokter Terdakwa KDRT di Kulonprogo Dituntut 6 Bulan Penjara
"Ada pasar murah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tetapi kami sudah usulkan anggaran Rp1 miliar untuk APBD perubahan nanti kami akan gencarkan untuk penyimbang harga."
Diharapkan pada November 2023 sudah terjadi hujan, sehingga sudah bisa panen pada awal tahun depan. "Prediksi panen baru sekitar Februari, baru akan panen. Panen rayanya Maret," katanya.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati menyampaikan Bulog fokus di dalam menambah pasokan. Sehingga harga stabil.
"Bulog tidak memiliki kompetensi dalam menjawab pertanyaan ini [perkiraan panen]. Saat ini Bulog fokus untuk menambah pasokan ke pasar," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menparekraf: Peserta World Water Forum ke-10 Penuhi Hotel di Bali
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
Advertisement
Dispar Bantul Klaim Tarif Baru Tak Berdampak ke Penurunan Jumlah Wisatawan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dapat Relaksasi, Berikut Aturan Baru Impor Barang Elektronik hingga Tas
- Awas! Rasio Kredit Macet Perbankan Bakal Naik, Ini Penyebabnya
- Kontainer Impor Menumpuk di 2 Pelabuhan, Ini Penjelasan Kementerian Perindustrian
- Dirut PLN Tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF, Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Bali Andal
- Hari Ini Harga Telur, Beras dan Cabai Cenderung Mahal
Advertisement
Advertisement