Advertisement

Promo November

Harga Beras Diperkirakan Masih Jadi Pemicu Inflasi Oktober 2023

Anisatul Umah
Kamis, 12 Oktober 2023 - 14:47 WIB
Maya Herawati
Harga Beras Diperkirakan Masih Jadi Pemicu Inflasi Oktober 2023 Stok beras / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Tingginya harga beras diperkirakan masih akan jadi pemicu inflasi DIY pada Oktober 2023. Sebab jika hujan terjadi pada November 2023 maka panen baru dimulai pada Februari 2023.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut harga beras identik dengan ketersediaan dan kebutuhan. Ketersediaan ditopang oleh produksi dan pasokan dari luar.  Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan di akhir tahun kebutuhan beras lebih tinggi daripada produksinya.

Advertisement

"Kemungkinan iya [inflasi Oktober dipengaruhi harga beras]. Gula pasir juga kemungkinan tapi semoga enggak ya," ucapnya, Kamis (12/10/2023).

Alternatif terakhir untuk menstabilkan harga beras adalah dengan pilihan terakhir impor. Tambahan impor beras 1,5 juta ton oleh pemerintah menurutnya cukup berdampak membuat harga lebih stabil.

"Ini alternatif terakhir ya, kalau mau turun ya impor. Tetapi kan kasihan petani ya ini kesempatan harga tinggi, petani merasakan harga tinggi. Tapi di sisi lain konsumen kalau harganya naik juga akan tertekan juga," jelasnya.

Operasi pasar menjadi salah satu upaya menstabilkan harga, di mana Disperindag masih mengandalkan pasokan dari Bulog untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

BACA JUGA: Dokter Terdakwa KDRT di Kulonprogo Dituntut 6 Bulan Penjara

"Ada pasar murah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tetapi kami sudah usulkan anggaran Rp1 miliar untuk APBD perubahan nanti kami akan gencarkan untuk penyimbang harga."

Diharapkan pada November 2023 sudah terjadi hujan, sehingga sudah bisa panen pada awal tahun depan. "Prediksi panen baru sekitar Februari, baru akan panen. Panen rayanya Maret," katanya.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati menyampaikan Bulog fokus di dalam menambah pasokan. Sehingga harga stabil.

"Bulog tidak memiliki kompetensi dalam menjawab pertanyaan ini [perkiraan panen]. Saat ini Bulog fokus untuk menambah pasokan ke pasar," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Selesai Nyoblos di Geblug, Cabup Endah Subekti: Kami Sebar Saksi di 1.355 TPS

Gunungkidul
| Rabu, 27 November 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement