Advertisement
Pelarangan Tiktok Shop untuk Lindungi UMKM, Diskop UKM DIY: Harus Siap dengan Ekonomi Digital

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) DIY menyampaikan pelarangan social commerce termasuk Tiktok Shop sebagai bentuk perlindungan kepada UMKM. Serta mendorong masyarakat untuk bangga dengan buatan Indonesia.
Kepala Diskop UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menyampaikan UMKM juga harus siap dengan ekonomi digital.
Advertisement
"Kalau Tiktok Shop kan media sosial, silakan pakai. Untuk transaksi harus ada bedanya, yaitu e-commerce, artinya pemerintah di sini hadir memberikan perlindungan," ucapnya, Kamis (12/10/2023).
Menurutnya di era perekonomian terbuka seperti saat ini, pemerintah daerah harus menyiapkan UMKM, salah satunya melalui Si Bakul. Melalui Si Bakul UMKM disiapkan dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), produk, manajemen tata kelola keuangan, strategi pemasaran, hingga pemanfaatan teknologi.
"Kami edukasi karena kalau mau masuk di Si Bakul masuk market hub, mereka harus lolos kurasi, bagaimana mereka punya izin belum, produk ada legalitas belum, bagaimana tata kelola keuangan, bagaimana kontinuitas terhadap produknya," ucapnya.
Sehingga UMKM bisa masuk ke e-commerce yang sudah profesional. Dan siap menghadapi ekonomi digital.
BACA JUGA: Liga 2, Dua Pemain PSIM Pulih dari Cedera, Siap Turun Main
Wakil Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) DIY, Tazbir Abdullah menyebut digitalisasi adalah bagian tak terpisahkan dari keseharian pengusaha. Sehingga mereka harus akrab dengan jualan online.
"Meski ada raksasa-raksasa di atas tetapi kita enggak boleh tinggal diam. Mereka orientasinya kan jual produk impor, tapi teman-teman UMKM tak terpisahkan dari program besar pemerintah untuk lebih mencintai produk lokal, gerakan ekonomi lokal," ucapnya.
Dia menyebut UMKM menjadi penopang ekonomi di DIY. Di mana sektor yang masif di DIY adalah pendidikan, wisata, budaya, dan industri kecil.
"Kunjungan wisatawan meningkat, penjualan juga meningkat. Harus optimis dan terbukti orang sampai sekarang melihat Jogja pusat kerajinan yang punya posisi penting."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
Advertisement

Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
- Ada Potensi Kecurangan Beras Subsidi Oplosan Dikomersialkan, Kerugian Negara Tembus Rp100 Triliun
- Tarif Ojek Online Bakal Naik hingga 15 Persen Sesuai Zona, Begini Penjelasannya
Advertisement
Advertisement