Advertisement
Kemenparekraf Gelar Uji Publik Rancangan Perpres Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional
Advertisement
JOGJA—Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Uji Publik Rancangan Peraturan Presiden tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Jambuluwuk Malioboro, Selasa (24/10/2023) yang dimoderatori oleh Kabid Pengembangan Ekraf Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Fitri Diah Wahyuni.
Advertisement
Dalam uji publik itu, dihadirkan tiga orang narasumber, yakni Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Dessy Ruhati; Pelaksana Harian Kepala Dispar DIY, Kurniawan; Ketua Asosiasi Cipta Karsa Adikarya (Cakra), Ivan Chen Sui Liang; sert Direktur Regulasi Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sabartua Tampubolon.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Dessy Ruhati mengatakan sejalan dengan UU No.24/2019 tentang ekonomi kreatif, industri gim merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang mempunyai potensi ekonomi yang besar.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Fortune Business Insight, kata dia, pasar gim global terus menunjukkan pertumbuhan positif. Pada 2023, diestimasi bernilai US$281,7 miliar dan akan terus meningkat hingga US$665,7 miliar pada 2030.
BACA JUGA: Program Inkubasi Indigo Game Milik Telkom Dukung Startup Gim Lokal Mendunia
Sementara Indonesia menempati peringkat ke-16 pasar gim dunia. Data Newzoo (2021) menyebutkan bahwa pendapatan dari industri gim di Indonesia pada 2020 mencapai Rp25 triliun dan diperkirakan pada 2025 akan mencapai Rp36 triliun.
“Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pengembangan ekosistem industri gim nasional perlu dipercepat melalui sinergi antar pemangku kepentingan sehingga kinerja dan penguasaan pasar oleh industri gim nasional dapat meningkat,” kata dia melalui rilis, Selasa.
Pelaksana Harian Kepala Dispar DIY, Kurniawan menjelaskan perkembangan pasar gim indonesia terus meningkat. Hal ini berbeda dengan sektor lain yang terdampak Covid-19.
“Pandemi memberi arti terbaru terhadap gaming. Indonesia juga merupakan pasar gim yang sangat besar. Sayangnya pengembangnya di Indonesia kuenya hanya sedikit,” kata Kurniawan.
Ketua Cakra, Ivan Chen Sui Liang mengatakan Indonesia merupakan pasar gim terbesar di Asia Tenggara.
Meski begitu, tidak semua gim setara. Dia mencontohkan bak membangun rumah dan membangun gedung tinggi yang membutuhkan banyak ahli dibidangnya.
“Industri gim sudah menjadi ujung tombak industri konten dengan laju pertumbuhan yang cepat, bahkan mampu bertumbuh dalam krisis 2008 dan 2020-2022. Perkembangan gim dapat menstimulasi perkembangan pada industri-industri lain seperti manufaktur, pariwisata, merchandise, dan lain-lain,” kata dia.
Adapun, Direktur Regulasi Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sabartua Tampubolon mengatakan baik Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah bisa membentuk unit Pelaksana Teknis (UPT) khusus gim ini.
Lewat UPT itu, kata dia, aspek pembiayaan dan pelaksanaan bisa dibenahi secara lebih optimal. “Pembiayaan sudah diatur oleh undang-undang. Khususnya untuk ekonomi kreatif,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pertegas Brand Identity, GAIA Cosmo Kembali Luncurkan Seragam Baru
- Bulan Ini Ada Tiga Bank Dinyatakan Bangkrut, LPS Jelaskan Proses Klaim untuk Nasabah
- Membangun Ekosistem Anggrek di Magelang
- Jagung dan Pasar Senja, Alat Salamrejo Kulonprogo Bangkitkan Ekonomi Rakyat
- Mendapat Uang dalam Waktu Lima Menit
- X8 Jogja City Mall: Destinasi Belanja Baju Lengkap untuk Couple maupun Family yang Serasi
- Perjalanan Guru TK Jadi Guru Petani
Advertisement
Advertisement