Advertisement
BPS DIY Sebut Infasi 0,35 Persen pada November 2023 Didorong Kenaikan Harga Cabai

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Badan Pusat Statistik (BPS) DIY merilis perkembangan inflasi DIY pada November 2023 sebesar 0,35% secara bulanan atau (month-to-month/mtm). Inflasi secara tahunan atau (year-on-year/yoy) sebesar 3,48%, dan tahun kalender atau (year-to-date/ytd) sebesar 2,80%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menjelaskan inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau inflasinya 1,32% dengan andil 0,31%. Sementara transportasi menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi 0,28% dengan andil 0,04%.
"Kalau dilihat secara series untuk inflasi mtm November ini lebih tinggi dari bulan lalu sebesar 0,25%, begitu juga kalau dilihat bulan yang sama tahun lalu, hanya mencapai 0,32%," ucapnya, Jumat (1/12/2023).
Dia menjelaskan andil komoditas dominan pendorong inflasi November 2023 secara bulanan yakni cabai merah dengan andil 0,08%, cabai rawit 0,07%, telur ayam ras 0,04%, bawang merah 0,03%, emas perhiasan, brokoli, gula pasir, kontrak rumah, dan cabai hijau masing-masing 0,02%, dan beras 0,01%.
Sementara komoditas penghambat inflasi pertama bensin dengan andil 0,05%, daging ayam ras 0,03%, minyak goreng 0,02%, bahan bakar rumah tangga dan bawang putih masing-masing 0,01%.
"Perubahan harga dan andil komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi terhadap inflasi November 2023 secara bulanan yakni cabai merah yang mengalami perubahan harga 36,71% dengan andil 0,08%. Kemudian cabai rawit mengalami perubahan harga 66,67% dan berikan andil pada inflasi 0,07%," jelasnya.
BACA JUGA: Ekonomi DIY 2024 Diprediksi Tumbuh, Bank Indonesia: Didorong Momentum Pemilu
Advertisement
Selanjutnya telur ayam ras pada November 2023 ini naik 4,51% dengan andil 0,04%, sementara pada Oktober dan September justru mengalami penurunan harga dan andil negatif. Lalu bawang merah naik 14,63% dengan andil pada inflasi 0,03%.
Perubahan harga dan andil komoditas yang memberikan andil deflasi, pertama adalah bensin di mana pada November mengalami penurunan harga 1,25% dan berikan andil 0,05%. Kemudian daging ayam ras harganya turun 3,12% dengan andil 0,03%. Disusul minyak goreng, dan bahan bakar rumah tangga.
Untuk inflasi secara tahunan 3,48% jika dilihat secara series, angka ini lebih tinggi dari bulan lalu 3,44%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya berada di posisi yang jauh lebih rendah di mana pada November 2022 mencapai 6,54%.
Apabila dilihat menurut kelompok pengeluaran pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok penyumbang inflasi paling tinggi dari 11 kelompok pengeluaran. Di mana secara yoy alami inflasi 7,83% dan andil 1,77% terhadap total 3,48%.
"Yang cukup menarik ada satu kelompok yang alami andil secara negatif yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13% dengan andil 0,01%."
Sementara itu, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud menyampaikan pada November 2023 inflasi secara nasional 0,38% secara bulanan. Atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 115,64 oktober 2023 jadi 116,08 pada november 2023.
"Sementara itu secara yoy terjadi inflasi sebesar 2,86% dan tahun kalender ytd terjadi inflasi 2,19%," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Kerja Sama Dengan Saemaul Undong Kembangkan Agroeduwisata Di Nanggulan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Harga Emas Antam Turun Tipis, Jadi RpRp1.956.000
- Rocketindo: Lebih dari Sekadar Marketing Agency, Penyedia Layanan Omni Channel yang Mendorong Kesuksesan Brand di Indonesia
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
Advertisement