Advertisement
Ekspor Impor DIY Kompak Meningkat pada Oktober 2023

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY merilis perkembangan ekspor dan impor Oktober 2023, dimana keduanya kompak naik. Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menyampaikan selama Oktober 2023 ekspor DIY mencapai 39,1 juta dolar, naik 5,39% dari bulan sebelumnya US$37,1 juta dolar.
Ekspor menurut sektor dari pertanian 0,3 juta dolar dan sektor industri pengolahan sebesar 38,8 juta dolar, artinya 99,23% adalah berasal dari sektor industri pengolahan.
Advertisement
Pangsa ekspor Oktober 2023 tertinggi adalah Amerika Serikat (AS) sebesar 16,2 juta atau 41,43% dari total ekspor. Disusul Jerman, Australia, Jepang, dan Belanda dengan besaran di bawah 5 juta dolar dan andil di bawah 10%. Pangsa ekspor ke Uni Eropa sebesar 7,7 juta dolar atau 19,69%, dan Asean 1,1 juta dolar atau 2,81%.
"Komoditas ekspor dilihat dari 10 golongan barang terbesar Oktober 2023 tertinggi masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya pakaian jadi bukan rajutan 13,1 juta dolar atau 33,50 persen," katanya.
Share golongan tiga besar Januari - Oktober 2023 di antaranya pakaian jadi bukan rajutan 139 juta dolar atau 35,98%, perabot, penerangan rumah sebesar 47,6 juta dolar atau 12,32%, dan barang-barang dari kulit sebesar US$42,7 juta dolar atau 11,05%.
Sementara untuk impor Oktober 2023 mencapai 11,4 juta dolar naik 3,64% dari bulan sebelumnya 11 juta dolar. Sementara asal negara impor pada Oktober 2023 berasal dari Tiongkok 5 juta dolar dengan andil 43,86% dari Hongkong 1,9 juta dolar dengan andil 16,67%. Kemudian Korea Selatan, dan seterusnya dengan nilai dibawah 2 juta dolar dan andil di bawah 10%.
"Selama 2023 pemasok tiga besar yang pertama adalah Tiongkok 39,6 juta dolar dengan andil 37,97%, Hongkong 20 juta dolar dengan andil 19,18%, dan Amerika Serikat 12,2 juta dolar dengan andil 11,7%," jelasnya.
BACA JUGA: Lomba Unik di Jerman, Ada Kompetisi Bagi Pengemudi Truk Forklift
Sementara share tiga terbesar impor DIY adalah kain rajutan 19,1 juta dolar atau andil 18,31%, kedua filamen buatan dengan andil 10,74%, dan keiga adalah kain tenun khusus dengan andil 8,82%.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyampaikan pada dasarnya ekspor dan impor di DIY saling terkait. Barang impor DIY terdiri dari bahan baku, bahan penolong, dan mesin produksi.
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti mengatakan kenaikan impor Oktober 2023 didukung oleh bahan pakaian dan sejenisnya, sebagai bahan baku industri garmen. Sehingga jika ada kenaikan impor pasti ada kenaikan ekspor. "Untuk angka ekspor impor tidak bisa kami prediksi apakah akan naik atau turun," katanya.
Sementara untuk proyeksi November dan Desember, kata Syam, belum bisa dipastikan karena sangat dipengaruhi kondisi global. Di mana kondisi global sangat berpengaruh terhadap kondisi permintaan, pengiriman barang, maupun tata cara pembayaran. Termasuk sering kali ada perubahan ketentuan-ketentuan dari negara tujuan. "Harapannya di akhir tahun kita ada peningkatan ekspor seperti tahun-tahun sebelumnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Wabup Sleman Tuntut Keterlibatan Setiap OPD Turunkan Angka Kemiskinan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement