Advertisement
BEI DIY Targetkan 25.000 Investor Baru di 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta menargetkan akan terjadi penambahan 25.000 investor baru di 2024. Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan dengan target ini maka akan ada 200.000 investor sampai akhir tahun 2024 nanti.
Target penambahan investor ini akan dicapai melalui beberapa program. Seperti Program Sekolah Pasar Modal yang minimal akan diselenggarakan 20 kali dalam sebulan, bekerjasama dengan semua jaringan edukasi BEI di DIY.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca di Wilayah DIY Kamis 11 Januari 2024, Ada Potensi Hujan Lebat Disertai Petir di Jogja dan Sekitarnya
Kemudian dengan Program Duta Pasar Modal (DPM) yang rencananya akan masif diterapkan di Galeri-Galeri Investasi BEI di berbagai perguruan tinggi di DIY. Bekerjasama dengan semua perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa di DIY.
"Di DIY, kami sangat optimis pasar modal akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan investor maupun bertambahnya emiten dari DIY. Kami menargetkan paling tidak investor DIY bertambah minimal 25.000 investor selama tahun 2024 ini," ucapnya, Kamis (11/01/2024).
BEI Yogyakarta mencatat pada Desember 2023 terjadi penambahan investor sebanyak 2.952 investor. Sehingga total investor DIY hingga tutup tahun 2023 mencapai 186.717 investor.
Sementara untuk pertumbuhan emiten di 2024, BEI DIY optimis akan ada perusahaan yang melantai di BEI. Jika lancar rencananya ada 1 atau 2 perusahaan UMKM sektor industri kreatif akan IPO [Initial Public Offering] di akhir tahun 2024 ini.
"Semoga semua proses lancar. Semoga nantinya semakin banyak perusahaan-perusahaan di DIY yang IPO di BEI," harapnya.
Irfan mengaku optimis pasar modal Indonesia bertumbuh di tahun 2024 ini. Termasuk adanya Pemilihan Umum (Pemilu) pada Februari 2024 yang akan berjalan lancar.
Advertisement
BACA JUGA: Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini, Kamis 11 Januari 2024
"Tahun Pemilu 2024 ini akan kondusif dan kami perkirakan pasar modal Indonesia juga akan positif. Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun pemilu sebelumnya dimana pasar modal Indonesia rata-rata pergerakannya cenderung positif, dan trennya meningkat," jelasnya.
Berdasarkan data historis pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan pada tahun Pemilu. Misalnya pada 1999, IHSG naik 70,06%. Bahkan pada 2019, IHSG mengalami peningkatan hingga 88,98%.
Faktor lain yang juga mendukung pergerakan positif pasar modal adalah meningkatnya kapitalisasi pasar. Tahun 1999, kapitalisasi pasar bursa mengalami kenaikan mencapai 157,11%. Sementara di tahun 2019, pertumbuhan kapitalisasi pasar naik 3%.
"Secara historis IHSG yang menguat pada saat Pemilu juga kami prediksi kembali menguat di Pemilu 2024 ini. Uang beredar di masyarakat menjadi lebih banyak," lanjutnya. (Anisatul Umah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Pemkot Jogja Siapkan Pembatasan Bus Besar dan Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Tahun Ini
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
- Pemerintah Diminta Kaji Ulang Penerapan Pajak UMKM di Shopee, Tokopedia Cs
- Harga Emas Hari Ini, UBS dan Galeri24 Kompak Stabil
Advertisement
Advertisement