Advertisement
Kena Aksi Boikot Produk Israel, Ini Curhatan McDonalds Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Aksi boikot produk pro Israel berdampak pada bisnis McDonald’s Indonesia. Omzet mereka dilaporkan rontok hingga ada ancaman intimidasi.
Associate Director of Communications McDonald's Indonesia, Meta Rostiawati, mengakui tekanan dari aksi boikot itu berimbas terhadap kinerja bisnis mereka pada kuartal IV/2023.
Advertisement
"Tentunya ada dampak bagi kami, tentunya itu tidak bisa dihindari," ujar Meta saat ditemui di Gerai McDonald's Thamrin Jaya, Rabu (31/1/2024).
Meta berujar, aksi boikot bukan saja menekan omzet gerai waralaba yang dinaungi PT Rekso Nasional Food itu, tapi juga menimbulkan ancaman.
"Kami meraskan dampaknya yang kami sayangkan bukan hanya dari sisi bisnis saja, dampaknya juga dirasakan itu ada intimidasi, itu yang disayangkan," katanya.
Namun, meskipun aksi boikot berimbas pada bisnis McDonald's Indonesia, Meta mengatakan, dampaknya belum sampai pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. "Belum [PHK], tapi kami berharap tetap terjaga," katanya.
BACA JUGA: Surat Pengunduran Diri Menteri, Mahfud MD: Saya Akan Sampaikan Langsung ke Presiden
Direktur HR & GS, Yulianti Hadena menegaskan bahwa McDonald's Indonesia tidak terafiliasi dengan McDonald's manapun, termasuk McDonald's di Israel. Dia menegaskan, McDonald's Indonesia dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia.
Kendati begitu, Yulianti juga mengatakan bahwa korporasi harus melakukan penyesuaian buntut adanya aksi boikot produk yang diduga terafiliasi Israel.
"Terkait dengan isu boikot, kami melakukan penyesuaian sana sini. Intinya kami tetap mempertahankan untuk memberikan pelayanan yang terbaik memuaskan pelanggan setia kami dan juga tentunya keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan," jelasnya.
BACA JUGA: Surat Pengunduran Diri Menteri, Mahfud MD: Saya Akan Sampaikan Langsung ke Presiden
Berdasarkan catatan Bisnis.com, jaringan Harianjogja.com, Jumat (5/1/2024), CEO McDonald's Chris Kempczinski mengatakan bahwa beberapa bisnis perusahaan di Timur Tengah dan beberapa pasar di luar kawasan mengalami dampak yang signifikan akibat kampanye boikot setelah meletusnya konflik Israel-Hamas dan "misinformasi terkait” mengenai merek.
Mengutip Reuters, Jumat (5/1/2024) Kempczinski mengatakan bahwa misinformasi seputar merek seperti McDonald's mengecewakan dan tidak berdasar.
“Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh pemilik operator lokal yang bekerja tanpa kenal lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka sambil mempekerjakan ribuan warganya,” jelasnya.
Adapun, pada Oktober 2023, McDonald's Israel dalam akun sosial medianya mengatakan bahwa mereka telah memberikan ribuan makanan gratis kepada personel Pasukan Pertahanan Israel.
Hal tersebut kemudian ditolak oleh waralaba McDonald's di beberapa negara Muslim, menyoroti polarisasi politik regional yang dihadapi perusahaan-perusahaan global selama perang. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Sapi Bakal Dilonggarkan untuk Percepat Swasembada
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Rp2,2-Rp2,3 Juta per Gram
- Respons Kementerian ESDM Terkait Kelangkaan BBM di SPBU Swasta
- Harga Emas Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Naik Lagi Hari Ini
- Tarif Cukai Rokok 2026 Stabil, Purbaya Siap Tekan Rokok Ilegal
Advertisement

Jogja, Purworejo dan Kebumen ke Bandara YIA Naik Bus DAMRI, Ini Jadwalnya
Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Naik Tipis
- Rokok Murah Diminati di Jogja, Penerimaan Cukai Hasil Tembakau Terkontraksi
- Pertamina Lubricants Hadirkan Perawatan Kendaraan di SMEXPO 2025
- Stok BBM Langka, Shell-Vivo Berisiko PHK Massal
- Bulog Dorong Program MBG Gunakan Beras Premium dan Medium
- Menpar Siapkan insentif PPh Pekerja Hotel dan Restoran Bulan Ini
- Bahlil Sebut Data Subsidi LPG Masih Dimatangkan
Advertisement
Advertisement