Advertisement

BPS Sebut Terjadi Deflasi di Gunungkidul, Segini Angkanya dan Komoditas yang Berkontribusi

Media Digital
Kamis, 01 Februari 2024 - 21:47 WIB
Arief Junianto
BPS Sebut Terjadi Deflasi di Gunungkidul, Segini Angkanya dan Komoditas yang Berkontribusi Suasana rilis BPS Gunungkidul terkait Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Januari lalu di Bumi Handayani pada Kamis (1/2/2023). - Harian Jogja/Triyo Handoko

Advertisement

GUNUNGKIDUL-Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul menyampaikan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Januari 2025 di Bumi Handayani, Kamis (1/2/2024). Diibanding dengan Desember 2023, tercatat terjadi deflasi sebesar 0,08%.

Sementara jika dibandingkan dengan Januari 2023 nilainya justru mengalami kenaikan dengan inflasi yang bervariatif.

Advertisement

Inflasi yang variatif tersebut paling tinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,48%.

Sedangkan komoditas yang inflasinya paling kecil pada Januari ini dibanding setahun yang lalu adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%.

Kepala BPS Gunungkidul, Joko Prayitno menjelaskan secara umum inflasi tahunan (year-on-year/yoy) selama Januari ini sebesar 2,42% sehingga mengerek kenaikan IHK dari 102,32 pada Januari 2023 menjadi 104,80 pada Januari 2024.

"Inflasi tahunan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,48 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,80 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,04 persen," kata Joko, Kamis siang.

Joko menyebut komoditas yang berkontribusi pada inflasi tahunan (yoy) pada Januari 2024, antara lain beras, buncis, cabai merah, tomat, bawang putih, emas perhiasan, bayam, gula pasir, daging ayam ras, wortel, kelapa, jeruk, ikan asin keranjang, daun singkong, hingga panci.

"Sementara komoditas yang dominan berandil terhadap inflasi bulanan [month-to-month/mtm] pada Januari 2024, antara lain beras, bawang merah, tomat, emas perhiasan, hingga rokok sigaret putih mesin [SPM]," ucap dia.

Adapun, pada kelompok komoditas makanan, minuman, dan tembakau, jelas Joko, terjadi kenaikan indeks dari 101,31 pada Januari 2023 menjadi 108,89 pada Januari 2024.

"Subkelompok yang mengalami inflasi tahunan tertinggi, yaitu subkelompok makanan yaitu sebesar 8,88 persen dan terendah yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 1,34 persen," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

PDIP Sleman Buka Penjaringan Calon untuk Pilkada 2024, Ini Kriterianya

Sleman
| Minggu, 28 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement