Advertisement
OJK DIY Targetkan Inklusi Keuangan di Atas 90 Persen Tahun Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perwakilan DIY menargetkan inklusi keuangan bisa mencapai di atas 90% tahun ini. Kepala OJK Perwakilan DIY, Parjiman mengatakan saat ini sedang dilakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 oleh OJK bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
Dia mengatakan survei masih terus berjalan dan diharapkan bisa dirilis pada Maret atau April 2024. Rilis akan dilakukan secara nasional.
BACA JUGA : OJK DIY Berharap Bayar UKT dengan Pinjol Jadi Opsi Terakhir
Advertisement
"Kami harapkan hasilnya sesuai dengan target yang ditetapkan Presiden, yaitu di tahun 2024 target 90% untuk inklusi. Untuk survei sekarang ini kan sebenarnya yang 2023, yang tahun 2024 mungkin kami lakukan lagi," ucapnya, Selasa (20/02/2024).
Menurutnya survei rutin dilakukan setiap tiga tahun sekali, namun rencananya akan dilakukan setahun sekali dengan bekerjasama dengan BPS. Untuk mengetahui target yang dicanangkan Presiden.
Di DIY menurutnya sensus terakhir dilaksanakan pada 2022 untuk yang tiga tahunan. Capaian inklusi keuangan sudah di angka 82% pada 2022. Harapannya hasil dari SLIK yang belum keluar bisa di atas 90% untuk inklusinya.
"Iya [target di atas 90%] syukur-syukur hasil sensus sudah, walaupun sensus ini tahun 2023, harapannya sudah bisa mencapai 90%," paparnya.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ini merupakan survei pertama yang dilakukan oleh BPS bersama OJK. BPS, kata dia, berkontribusi mengukur secara independen tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Adapun, survei itu mencakup 10.800 rumah tangga dengan sampel yang tersebar di 34 provinsi dan 120 kabupaten/kota se-Indonesia "Kami gunakan sampling probabilitas, ada 120 kabupaten/kota plus delapan kota tambahan yang ada cabang OJK-nya. Hasilnya akan kami rilis sekitar Maret," ujarnya.
Dia menjelaskan sampel diambil secara random dengan sebaran pendidikan dari kepala rumah tangga yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan sampel. Adapun, latar Pendidikan sampel diambil mulai dari bawah, yakni SMP dan SMA, hingga setelah SMA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Layanan Seller Tokopedia Naik, Begini Simulasi Perhitungannya
- Resmi! Menteri Teten Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam
- Barang Kiriman dari Luar Negeri Kini Bebas Bea Masuk, Ini Syaratnya
- Buruh Minta Upah Murah Dihapus, Begini Penjelasan Kalangan Pengusaha
- LPS Siapkan Rp237 Miliar untuk Klaim Simpanan Nasabah, Berikut Daftar 10 Bank Bangkrut Tahun Ini
- SBI Perkuat Fokus Pada Efisiensi dan Inovasi Hadapi Tantangan Industri
- PLN UID Jateng DIY Kembali Raih Penghargaan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dalam Detik Jateng-Jogja Award
Advertisement
Advertisement