Advertisement
Jelang Sensus Ekonomi 2026, BPS DIY Siapkan Wilayah Kerja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Ekonomi pada 2026, ini merupakan kegiatan sepuluh tahun sekali untuk mendata para pelaku usaha. Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan saat ini BPS DIY sedang menyiapkan wilayah kerjanya.
Di mana nantinya wilayah kerja akan menentukan berapa banyak petugas yang direkrut. Wilayah kerja ini menurutnya tidak boleh tumpang tindih dengan wilayah lain, juga tidak boleh sampai ada wilayah yang tidak terdeteksi oleh petugas.
"Jadi kami melakukan pemetaan wilayah kerja nantiya menentukan wilayah kerja petugas yang tahun depan akan bertugas," ucapnya.
Menurutnya seluruh kegiatan ekonomi di wilayah kerja akan dicatat, kecuali pertanian. Sebab pertanian sudah ada sensusnya tersendiri. Herum menyebut ada yang wilayah kerjanya kecil tapi muatannya padat, misalnya mal hingga pasar.
BACA JUGA: Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur, Begini Respons Mensos
Advertisement
Namun ada juga yang wilayah kerjanya luas misalnya di Kabupaten Gunungkidul, tapi hanya ada 1-3 warung. Sehingga tidak dibutuhkan banyak petugas karena muatannya kecil.
"Setelah kegiatan ini merencanakan berapa kira-kira petugas yang akan direkrut," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan Sensus Ekonomi biasanya digelar pada pertengahan tahun. Namun BPS DIY masih menunggu jadwal pastinya karena ini juga akan menyangkut anggaran, persiapan secara infrastruktur, dan lainnya.
"Biasanya di pertengahan tahun, tapi kami masih menunggu jadwal," lanjutnya.
BACA JUGA: Mengenaskan! Rumah Pahlawan Nasional Slamet Riyadi di Solo Rusak Parah
Sebelumnya pada 2023 BPS menggelar Sensus Pertanian. Untuk menjawab perkembangan pertanian selama sepuluh tahun. Misalnya dari sisi pengusahaan lahan, jumlah petani gurem, penguasaan lahan, penerapan teknologi, hingga kredit usaha yang digunakan untuk pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Kendaraan Roda Empat di Asia Tenggara, Malaysia Ungguli Indonesia
- Imbas Isu Beras Oplosan, Penggilingan Padi Ramai-ramai Tutup
- Harga Emas Pegadaian 8 Agustus, UBS naik, Antam-Galeri24 turun
- Prediksi dan Preview PSM Makassar vs Persijap Jepara, Live Malam Ini
- 5.000 Perempuan dan 100 Lebih Pelaku UMKM Disabilitas Diberdayakan Dalam SisBerdaya & DisBerdaya 2025
Advertisement

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur, 1 Orang Dibawa ke Rumah Sakit
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pengguna KRL Jabodetabek Capai 31,4 Juta Orang per Akhir Juli 2025
- PPATK: 122 Juta Rekening Dormant Dianalisis, 90 Persen Sudah Aktif
- Penjualan Kendaraan Roda Empat di Asia Tenggara, Malaysia Ungguli Indonesia
- PPATK Incar E-Wallet, Bisa Diblokir Secara Selektif
- HUT AAMAI ke-33, Menavigasi Ancaman dan Peluang Geopolitik di Industri Asuransi
- Fluktuatf, Simak harga Emas Terbaru di Pegadaian Hari Ini 10 Agustus 2025
- Asosiasi Pengelola Pusat Belanja DIY Tegaskan Rutin Bayar Royalti Musik
Advertisement
Advertisement