Advertisement
Ekspor DIY Januari 2024 Secara Tahunan Membaik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekspor DIY pada Januari 2024 sebesar 40,18 juta dolar secara bulanan atau (month-to-month/mtm) turun 14,49% dibandingkan capaian Desember 2023 46,99 juta dolar.
Namun jika dilihat secara tahunan atau (year-on-year/yoy) meningkat 9,13% dari posisi Januari 2023 sebesar 36,82 juta dolar. Meski demikian jika dibandingkan posisi Januari 2022 sebesar 51,8 juta dolar masih lebih rendah.
Advertisement
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Sejumlah Harga Komoditas Pangan Turun Tipis
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut nilai ekspor sebesar 40,18 juta dolar pada bulan Januari 2024 ini masih belum sesuai harapan. Akan tetapi memang sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Kondisi global belum membaik, tetapi pelaku usaha sudah mulai beradaptasi," kata Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti, Jumat (8/4/2024).
Menurutnya jika dilihat dari pameran skala internasional di Indonesia pada akhir Februari, banyak calon buyer yg hadir dan melakukan transaksi. Sehingga diharapkan pasar ekspor semakin membaik kedepannya.
"Harapannya tren kedepan diharapkan akan lebih baik," jelasnya.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan pangsa ekspor dari DIY pada Januari 2024 terbesar yakni Amerika Serikat (AS) sebesar 17,20 juta dolar sharenya 42,81%. Kedua Jerman dengan nilai 4,93 juta dolar sharenya 12,27%, dan ketiga Jepang 3,23 juta dolar sharenya 8,04%. Sisanya Australia, Korea Selatan dan lainnya nilainya di bawah 3 juta dolar secara share di bawah 6%.
BACA JUGA: Bursa Calon Wali Kota Solo 2024-2029 Mulai Ramai, Dari Kaesang Hingga Yashinta Sekarwangi
"Secara ringkas untuk secara kawasan Uni Eropa pangsa 25,78%, kemudian ASEAN 2,24%," paparnya.
Komoditas ekspor tertinggi dari DIY adalah pakaian jadi bukan rajutan nilainya 13,99 juta dolar dengan share 34,82%. Kemudian perabot penerangan rumah nilainya 5,33 juta dolar dan share 13,27%, dan barang-barang dari kulit dengan nilai 4,38 juta dolar sharenya 10,90%.
"Kelompok barang lain masing2 di bawah 4 juta dolar dan pangsa di bawah 10%," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
Advertisement
Advertisement