Advertisement
Wisata DIY Lesu, Pengamat: Tol Belum Rampung, Daya Beli Juga Turun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menyebut kunjungan wisata DIY melemah dibanding Lebaran tahun lalu.  Peneliti Senior Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM), M Baiquni mengatakan beberapa periode terakhir wisata saat Lebaran di DIY tidak mencapai target.
Faktor yang pertama menurutnya adalah terkait dengan akses berupa jalan tol ke DIY yang belum rampung. Sehingga masyarakat memilih lokasi wisata yang lebih mudah aksesnya.
Advertisement
Selain itu, ia menyebut daya beli masyarakat juga sedang turun. Tidak hanya di DIY kota lain seperti Solo, Semarang juga mengalami hal yang sama. Krisis global, Pemilu yang baru saja rampung sedikit banyak juga berdampak pada perekonomian. Ada juga variabel kebudayaan, di mana masyarakat lebih memilih tidur di rumah keluarga atau orang tuanya daripada ke hotel.
"Jogja harus meningkatkan kualitas pelayanan dan performa wisatanya. Tradisi Lebaran orang lebih memilih di rumah, enggak ke hotel," katanya, Selasa (16/4/2024).
BACA JUGA: IHSA Sebut Wisatawan Jogja Pilih Homestay karena Lebih Murah
Selain ekonomi yang lesu, menurutnya banyak juga keluarga yang sedang menyiapkan anak-anaknya untuk masuk sekolah. Sehingga menjadi salah satu pertimbangan di dalam membelanjakan uangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk mendongkrak wisatawan perlu ada atraksi yang menarik dan inovatif. Pelayanan prima dan kekhasan Jogja perlu ditonjolkan.
"Keluarga siapkan anaknya masuk sekolah, ngerem pendanaan, mending silaturahmi dan menginap di keluarga," katanya.
Ia menyebut penurunan ini harus dilihat dari kacamata kritis pola mudik Lebaran. Sehingga bisa dipetakan inovasi apa yang diperlukan untuk menarik masyarakat beraktivitas di hotel.
Berbagai pandangan dari pemangku kebijakan, pengamat, dan pelaku wisata diperlukan untuk menentukan kebijakan. Ia menekankan peristiwa libur Lebaran adalah peristiwa kebudayaan tradisi keagamaan.
"Harus dibaca oleh hotel dan restoran. Tahun-tahun mendatang kalau tol sudah jadi bisa memilih istirahat di Jogja," tuturnya.
Menurutnya di luar peristiwa Lebaran, DIY masih unggul di sektor pariwisata khususnya terkait study tour. DIY juga masih menjadi kota tujuan sehingga masih akan reborn untuk aktivitas meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE). "Jangan kecil hati karena keunggulan Jogja adalah wisata terkait pendidikan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Taksi Terbang EHang 216-s Dipamerkan, Raffi Ahmad Ingin Bisa Jadi Opsi Pariwisata Nasional Baru
- 404.192 Badan Usaha Menunggak Bayar ke Pinjol
- Harga Emas Antam Hari Ini, Tetap di Rp1,93 Juta per Gram
- Harga Pangan Hari Ini: Harga Telur hingga Kedelai Naik, Bawang Merah Turun
- Garuda Indonesia Dapat Pinjaman Pemegang Saham Rp6,65 Triliun dari Danantara
Advertisement

Pemkab Bantul Minta Semua Kalurahan Bikin Jugangan Sampah, Ini Tujuannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini: Harga Telur hingga Kedelai Naik, Bawang Merah Turun
- Harga Emas Antam Hari Ini, Tetap di Rp1,93 Juta per Gram
- Kabar Gembira untuk Pekerja DIY, BSU Mulai Dicairkan Bertahap
- 404.192 Badan Usaha Menunggak Bayar ke Pinjol
- Taksi Terbang EHang 216-s Dipamerkan, Raffi Ahmad Ingin Bisa Jadi Opsi Pariwisata Nasional Baru
- Pemerintah Bakal Kenakan Pajak untuk Pedagang Online di Shopee, Lazada, TikTok Shop hingga Tokopedia
- Kemenhub Ingin Revisi Aturan Agar Taksi Terbang Segera Beroperasi
Advertisement
Advertisement