Advertisement
Nilai Tukar Rupiah Melemah Tembus Rp16.176 per Dolar AS, Disperindag DIY: Bisa Dongkrak Ekspor

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Nilai tukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) berdasarkan data Selasa (16/4/2024) pukul 16.17 WIB, mencapai Rp16.240 per dolar AS. Angka itu melemah dari posisi terakhir Rp15.873 per dolar AS.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut biasanya saat rupiah melemah justru terjadi peningkatan ekspor. Pasalnya ada kecenderungan barang dianggap lebih murah sehingga permintaan bertambah.
Advertisement
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan terkait dengan nilai mata uang ini masih tidak pasti, apakah akan melemah dalam waktu pendek atau panjang. "Biasanya justru terjadi peningkatan ekspor," ucapnya, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya atas pelemahan rupiah ini Disperindag DIY tidak secara langsung merespons. Sesuai dengan tugasnya, kata Syam, dinasnya terus berusaha memberikan dan memfasilitasi pembinaan, pendampingan kepada eksportir agar kegiatan ekspor terus berjalan lancar. "Pelemahan rupiah tidak berdampak secara langsung atau seketika ke eksportir," ujar dia.
Syam menyebut proses ekspor yang berlangsung saat ini sudah berproses jauh-jauh hari bahkan bulan. Baik dari proses negosiasi, order, hingga pengerjaan barang. "Mungkin dampak pelemahan rupiah akan kami lihat di beberapa bulan ke depan, itupun jika kondisi rupiah masih melemah," lanjutnya.
BACA JUGA: Produk Kopi Indonesia Menguasai Pasar Mesir 42,69 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekspor DIY pada Februari 2024 mencapai 40,35 juta dolar AS. Secara bulanan (month-to-month/mtm) naik 0,42% dari Januari 2024 sebesar 40,18 juta dolar AS. Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) juga naik 0,74% dari posisi 40,05 juta dolar AS.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan ekspor DIY pada Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan Januari 2024 dan lebih tinggi dibandingkan dengan Februari tahun lalu. Apabila dilihat dari sektornya ekspor DIY didominasi oleh sektor industri pengolahan. "Sebesar US$40,25 juta berasal dari industri pengolahan atau 99,34 persen dari total ekspor. Sektor lain adalah pertanian," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

77 Anak di Gunungkidul Berminat Masuk Sekolah Rakyat, Tahapan Seleksi Tinggal Tunggu Pengumuman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Panasonic Global Akan PHK 10.000 Karyawan, Begini Nasib Karyawan di Indonesia
- Panasonic Bakal PHK Besar-besaran, Dipastikan Tak Terjadi di Indonesia
- Nissan Umumkan Bakal Melakukan PHK 10.000 Karyawan di Seluruh Cabang Secara Global
- Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini Selasa 13 Mei 2025
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Test Ride Motor Honda Bagi Konsumen
- Begini Cara Pemda DIY Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 4,8 Persen hingga 5,6 Persen di 2025
- Harga Pangan Hari Ini Selasa 13 Mei 2025, Bawang Merah dan Daging Ayam Turun
Advertisement