Advertisement
Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tumbuh 5,02 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekonomi DIY triwulan I 2024 tumbuh 5,02% secara tahunan atau (year-on-year/yoy).
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada triwulan I 2024 mencapai Rp30,68 triliun, dan di triwulan I 2023 hanya Rp29,21 triliun.
Advertisement
Herum mengatakan, jika dibandingkan dengan triwulan IV 2023 yang hanya Rp30,40 triliun pertumbuhan secara qtq sebesar 0,91%. Sehingga baik secara yoy dan qtq pada triwulan I 2024 perekonomian DIY tumbuh positif.
BACA JUGA : Pertumbuhan Ekonomi DIY 2023 Tertinggi di Pulau Jawa
Dia menjelaskan capaian qtq triwulan I 2024 lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2023 sebesar 0,75%. Namun lebih rendah jika dibandingkan triwulan I 2022 sebesar 0,96%. "Secara yoy kinerja triwulan I 2024 tumbuh positif 5,02%, lebih rendah dari tahun sebelumnya 5,31%," katanya dalam konferensi pers, Senin (6/5/2024).
Menurutnya, struktur dan pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha triwulan I 2024 hampir semuanya tumbuh positif secara yoy. Kecuali pertanian yang terkontraksi 9,51% salah satunya karena dampak El Nino. Dan juga pertambangan terkontraksi 2,53%, karena beberapa penggalian pasir tidak dilanjutkan izinnya.
Ia menyebut lima sektor utama yang kontribusinya paling besar di DIY adalah industri dengan andil 12,07%, pertanian 10,87%, akomodasi dan makan minum 10,41%, Infokom 9,8%, dan konstruksi 8,69%.
Lima sektor utama ini berkontribusi sebesar 51,85% terhadap total perekonomian di DIY. Dari 17 sektor, 5 sektor diantaranya pengaruhnya sudah lebih dari separuh. "Sektor utama tumbuh positif kecuali sektor pertanian," jelasnya.
Jika dilihat se-Jawa, pertumbuhan ekonomi 5,02%, menjadikan DIY provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Jawa. Disusul Jawa Tengah 4,97%, Jawa Barat 4,93%, Jawa Timur 4,81%, DKI Jakarta 4,78%, dan Banten 4,51%.
Namun kontribusi DIY terhadap perekonomian di Jawa 1,57% dan nasional 0,91% menjadi yang paling rendah dibandingkan provinsi lain karena wilayahnya yang cukup kecil. Herum mengatakan lebih dari setengah perekonomian Indonesia masih di terpusat di pulau Jawa sebesar 57,7%. Dengan pertumbuhan qtq sebesar 0,89% dan yoy 4,84%.
"Pertumbuhan ekonomi Jawa menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 2,86% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," Ucapnya.
BACA JUGA : Ekonomi DIY Triwulan III Tumbuh 4,96%, Lebih Tinggi dari Nasional
Plt Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti mengatakan berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku Rp5.288,3 triliun, PDB atas dasar harga konstan Rp3.112,9 triliun, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan I 2024 yoy tumbuh 5,11%. Akan tetapi jika dibandingkan dengan triwulan IV 2023 atau qtq ekonomi Indonesia triwulan I 2024 terkoreksi 0,83%. "Secara yoy tumbuh 5,11%," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Apindo DIY Dorong Refocusing Anggaran Semester II Lebih Dukung UMKM
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
Advertisement

Hendak Matikan Saklar Pompa Air, Pria di Kasihan Bantul Malah Jatuh ke Dalam Sumur
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Cek Keaslian AHM Oil Lewat Aplikasi Motorku X
- Okupansi Capai 109 Persen, Kereta Api Jadi Moda Transportasi Favorit Selama Libur Waisak
- OJK Memblokir Ribuan Nomor Kontak Debt Collector
- Petani Tembakau Minta Pemerintah Mengkaji Ulang Cukai Rokok
- KAI Daop 6 Jogja Angkut 31.191 Penumpang di Hari Terakhir Libur Waisak 2025
- Apindo Catat 73.992 Pekerja Kena PHK Sejak Awal Tahun, Ini Faktornya
- Apindo DIY Dorong Refocusing Anggaran Semester II Lebih Dukung UMKM
Advertisement