Ekonomi DIY Triwulan III Tumbuh 4,96%, Lebih Tinggi dari Nasional
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pertumbuhan ekonomi Triwulan III/ 2023 sebesar 4,96% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sedikit lebih tinggi dari capaian nasional sebesar 4,94% secara tahunan.
Pertumbuhan ekonomi Triwulan III/2023 lebih lambat dibandingkan Triwulan II/2023 sebesar 5,16%.Juga lebih lambat dari Triwulan III/2022 sebesar 6,20%. Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY pada Triwulan III 2023 tumbuh sebesar 0,23% secara (quarter-to-quarter/qtq).
Advertisement
"Apabila dibandingkan dengan kondisi Triwulan III/2022 pertumbuhan ekonomi DIY meningkat 4,96 persen. Ini tentunya sedikit lebih tinggi dibandingkan nasional 4,94 persen . Secara kumulatif atau ctc yakni dari Januari atau Triwulan I sampai Triwulan III ekonomi DIY meningkat 5,14 persen . Atau sedikit lebih cepat dibandingkan periode sama 2022 di mana tumbuh sebesar 5,01 persen," paparnya dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).
Baca Juga: BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi DIY 2023 Sebesar 4,6-5,4 Persen
Menurutnya secara tren pertumbuhan pada qtq relatif lebih lambat dibandingkan Triwulan II/2023 maupun Triwulan III/2022. Ini menjadi fenomena salah satunya karena penurunan pada sektor pertanian khususnya pada tanaman pangan disebabkan oleh fenomena El Nino yang cukup panjang.
"Pertumbuhan ctc secara kumulatif selama tiga Triwulan, pertumbuhan ekonomi DIY naik 5,14% pertumbuhan ini memang lebih cepat dibandingkan dengan kondisi pada Triwulan III/2022 yang hanya meningkat 5,01%. Mudah-mudahan Triwulan IV ada beberapa dorongan kegiatan yang bisa mendorong sehingga lebih baik lagi kinerja ekonomi DIY selama setahun," jelasnya.
Lima sektor utama perekonomian DIY meliputi industri pengolahan, informasi dan komunikasi, pertanian, konstruksi, serta penyediaan akomodasi dan makanan minuman, kontribusinya mencapai 51,71%. Kelima sektor yang mendominasi pertumbuhan ekonomi DIY Triwulan III/2023 secara yoy semuanya mengalami pertumbuhan.
"Kelimanya alami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok akomodasi dan makan minum 8,84 persen, diikuti sektor informasi dan komunikasi meningkat 5,77persen, kemudian industri juga masih menggeliat dengan 4,56 persen," jelasnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II DIY 5,16%, Posisi di Bawah Nasional
Di sisi lain ada beberapa kegiatan yang tumbuh lebih cepat lagi antara lain jasa keuangan meningkat 14,14% terutama dari kinerja dari sektor perbankan. Lalu dari sektor transportasi meningkat 13,35%, sebab pada tahun lalu masih terjadi pandemi sehingga mobilitas masih lebih rendah.
"Ini tentunya didukung oleh kegiatan-kegiatan aktivitas sosial, juga aktivitas seperti event tertentu dukung peningkatan pada jasa lainnya dan ini bisa diperhatikan pada jasa perusahaan meningkat cukup besar 8,70 persen," ungkapnya.
Sektor administrasi pemerintahan dibandingkan dengan Triwulan III tahun lalu justru turun 4,14%. Menurutnya ini bisa disebabkan oleh pergeseran pencairan gaji ke 13. Di mana pada tahun lalu sebagian dibayarkan pada Triwulan III dan pada tahun 2023 ini hampir semua dibayarkan Triwulan II/2023.
Lebih lanjut dia menyampaikan untuk sektor pertanian tetap tumbuh di Triwulan III namun tidak terlalu tinggi hanya tumbuh 1,79%. Ini bisa jadi rujukan kuat bahwa El Nino cukup berpengaruh besar pada pertanian.
"Musim kemarau ini yang lebih kering mengakibatkan penurunan produksi dari komoditas utama tanaman padi, jagung, dan ubi kayu. Di sisi lain ada yang positif bahwa terjadi perluasan area tanam dan panen dari bawang merah. Dilakukan oleh beberapa kelompok tani di daerah Bantul sehingga dorong terjadinya kenaikan produksi dan tahan penurunan dari sektor tanaman pangan."
Baca Juga: Ekonomi DIY Diperkirakan Tumbuh 5 Persen di Kuartal IV 2023
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III 2023 bila dibandingkan TriwulaN II 2023 atau qtq tumbuh 1,60%. Bila dibandingkan dengan Triwulan III 2022 atau yoy ekonomi Indonesia tumbuh 4,94%.
"Di tengah melambatkan perekonomian global, terjadinya perubahan iklim, dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, resiliensi ekonomi indonesia kembali tercermin melalui pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94 persen yoy atau kumulatif ekonomi tumbuh 5,05 persen ctc," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
- Nilai Impor pada Oktober 2024 Capai 21,94 Miliar Dolar AS, Naik 16,54 Persen
Advertisement
KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- OJK Awasi Ketat Entitas Pinjol KoinP2P
- Perbanyak Transaksi di GoFood, Menangkan Pengalaman Eksklusif Konser MALIQ & DEssentials
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6%
- PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Barang Elektronik Juga Bakal Ikut Naik
- Menyambut Masa Depan Cerah Emas dan Pangan pada 2025
- Ketimbang Kenaikan PPN, Ekonom Sarankan Pemerintah Bidik Kalangan Super Rich
- Mengenal Galeri 24, Anak Perusahaan Pegadaian untuk Investasi Emas
Advertisement
Advertisement