Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II DIY 5,16%, Posisi di Bawah Nasional

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2023 sebesar 5,16% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedikit lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 5,17% secara yoy.
Pertumbuhan ekonomi DIY Triwulan II 2023 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2023 sebesar 5,31%. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan Kuartal II 2022 sebesar 5,65%.
Advertisement
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan secara kuartalan quarter to quarter (qtq) dibandingkan Triwulan I 2023, perekonomian DIY pada Triwulan II 2023 tumbuh sebesar 0,90%. Di mana para Triwulan I 2023 ada di posisi 0,76%.
"Kalau dilihat pertumbuhan yoy pada Triwulan II 2023 masih tumbuh 5,16 persen di mana Triwulan sebelumnya 5,31 persen dan pada Triwulan IV 2022 yang lalu masih tumbuh 5,53 persen. Jika dibandingkan Triwulan I 2023 pertumbuhan ekonomi DIY pada Triwulan II 2023 tumbuh 0,90 persen qtq," paparnya dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Baca juga: 20 Orang Diperiksa dalam Penyidikan Krido, Kejati Cari Dua Bukti di Maguwoharjo dan Candibinangun
Lima sektor yang paling mempengaruhi perekonomian DIY pada Triwulan II 2023 berdasarkan struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yakni paling tinggi disumbang oleh sektor industri pengolahan dengan share sebesar 11,97%. Disusul sektor pertanian 10,30%, akomodasi dan makanan serta minuman 10,17%, Infokom 10,12% dan konstruksi 8,91%.
"Ini merupakan kategori sektor dominan yang merupakan lima besar di DIY. Dari lima sektor ini sudah mencapai 51,48 persen dari total perekonomian DIY. Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2023, kami cukup bisa merasa optimis, karena dari 17 kategori atau semuanya mampu tumbuh positif dengan besaran yang bervariasi. Di Triwulan I masih ada yang terkontraksi," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika dilihat dari yang paling dominan sektor industri masih tumbuh 3,74%, pertanian 5,13%, akomodasi dan makan minum tumbuh 6,32%, Infokom 4,08%, dan konstruksi 2,66%.
Sementara sektor yang mampu tumbuh terbesar di Triwulan II 2023 yang paling tinggi adalah kategori transportasi dan jasa keuangan, masing-masing 10,80% dan 10,56%. "Namun karena kedua sektor ini besaran share pada total perekonomian tidak sebesar lima sektor yang dominan, tentu saja nanti terhadap sumber pertumbuhannya akan berbeda. Sektor terendah adalah pengadaan air," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
Advertisement

Bandara YIA Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Pertahankan Suku Bunga Bank 5,5 Persen, BI: Pertumbuhan Ekonomi Semester II Diprakirakan Membaik
- Helmy Yahya Beberkan Strategi Bisnis Kosmetik 2025 dalam Beautypreneur Summit Vol. 5 bersama Mash Moshem Indonesia
- Bank Indonesia Jaga Stabilitas Rupiah, Borong SBN hinggaRp124,33 Triliun
- Diluncurkan Pertengahan Maret 2025, Pengguna QRIS Tap Capai 47,8 Juta Orang
- BMW Grup Tegaskan sebagai Pemilik Sah Merek Dagang M6
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
Advertisement
Advertisement