Advertisement
Masyarakat Gemar Utang di Paylater, Pinjaman Tembus Rp6 Triliun Per Maret 2024
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) mencapai Rp6,13 triliun per Maret 2024. Angka tersebut meningkat 23,90% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, tingkat kredit macet atau nonperforming financing (NPF) Gross sebesar 3,15% dan NPF Nett sebesar 0,59%. Artinya tingkat pengembalian kredit masih di atas ambang batas yang ditetapkan OJK yakni 5%.
Advertisement
Dengan catatan tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengungkap pihaknya memproyeksikan kinerja dan pertumbuhan perusahaan pembiayaan BNPL akan terus meningkat.
BACA JUGA: BEI DIY Catat Ada Penambahan 3.890 Investor Baru pada April 2024
“Terutama seiring berkembangnya teknologi yang memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi belanja secara online,” kata Agusman seperti dikutip dari Bisnis.com, Rabu (15/5/2025).
Agusman pun melihat bahwa tidak ada indikasi perusahaan pembiayaan yang akan meninggalkan skema bisnis BNPL. Meskipun saat ini industri perbankan sudah masuk ke area tersebut. Beberapa bank yang sudah menghadirkan layanan paylater antara lain BCA, Mandiri, BNI, CIMB Niaga, hingga Allo Bank.
“Tidak ada bukti-bukti yang menunjukan bahwa perusahaan pembiayaan meninggalkan BNPL ini karena perbankan masuk ke area tersebut,” ungkapnya
Dari sisi pengguna, PT Pefindo Biro Kredit (IDScore) sebelumnya mencatat nasabah paylater didominasi oleh generasi milenial pada 2023.
Generasi milenial merupakan kelompok demografi yang lahir di antara tahun 1981 hingga 1996. Pengguna paylater dengan kelompok usia sekitar 28-43 tahun tersebut rata-rata mencapai 6,99 juta debitur per bulan.
Kemudian disusul generasi Z di mana rata-rata pengguna per bulan mencapai 4,59 juta debitur. Generasi Z sendiri merupakan mereka yang lahir pada 1997 hingga 2012.
BACA JUGA: OJK: Kerugian Penyelenggara Pinjol Menurun di Angka Rp27,3 Miliar
“Pada 2023, jumlah pengguna paylater pada generasi milenial lebih mendominasi dibandingkan Gen Z. Per Desember 2023, milenial mendominasi sebanyak 52,13% kemudian diikuti oleh Gen Z sebanyak 35%,” tutur Yohanes Arts Abimanyu, selaku Direktur Utama IDScore kepada Bisnis, Kamis (7/2/2024).
Generasi X yang lahir pada 1965–1980 juga menggunakan layanan tersebut. Adapun jumlah pengguna paylater dengan kelompok tersebut mencapai rata-rata 1,62 juta debitur per bulan. Sementara baby boomer yang lahir antara 1946–1964 sekitar rata-rata 86.332 debitur per bulannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
- Pemerintahan Prabowo Diminta Bangun Industri LPG Bahan Baku Lokal
Advertisement
Kronologi Kecelakaan 3 Truk yang Tewaskan Dua Orang di Jalan Jogja-Wates
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6 Persen
- Indef: Makan Bergizi Gratis Sumbang Rp4.510 Triliun ke PDB pada 2025
- Sri Mulyani Kembali Jabat Meneku di Kabinet Prabowo, Investor Asing Sambut Positif
- Daop 6 Sebut Ruas Tol Jogja-YIA Akan Sejajar dengan Rel KA dari Rewulu - Sedayu
- Tanggapi Penurunan Kelas Menengah, BPS DIY Kaji Ulang Pergerakan Konsumsi Masyarakat
- Gelar Dinner Gathering, Novotel Suites Malioboro Perkenalkan Wedding Package Terbaru
- Bank BPD DIY Tumbuh dan Terus Membaik, Optimis Raih Kinerja Positif
Advertisement
Advertisement